Inovasi Baru Tengkleng Kemasan Kaleng, Mau?

- 25 Oktober 2021, 06:58 WIB
Seorang peserta dan panitia menunjukkan tengkleng dalam kaleng pada pembukaan Solo Indonesia Culinary Festival (SICF) di Solo Square.
Seorang peserta dan panitia menunjukkan tengkleng dalam kaleng pada pembukaan Solo Indonesia Culinary Festival (SICF) di Solo Square. /Langgeng Widodo/

KARANGANYARNEWS-Potensi kuliner Solo sangat luar biasa, tetapi jika dibanding dengan daerah tetangga seperti Yogyakarta, Semarang, dan Malang, potensi yang luar biasa itu belum digarap dengam bagus.

Untuk itu, Bank Indonesia dan panitia Solo Indonesia Culinary Festival (SICF) menginisiasi dan mendorong pengemasan produk kuliner Solo dalam kaleng. Kemasan dalam akan menjadikan produk kuliner Solo lebih awet dan lebih tahan lama sehingga akan lebih mudah dijual untuk oleh oleh atau diekspor.

"Di Jogja sudah ada gudeg yang dikemas dalam kaleng dan diekspor. Dan di Solo ini kita mencoba tengkleng kemasan kaleng," kata panitia SICF Daryono di sela pembukaan acara di Solo Square.

Pembukaan SICF dalam rangka pelaksanaan Solo Great Sale (SGS) 2021 itu juga dihadiri Ketua Kadin Solo sekaligus penanggung jawab SGS, Gareng S Haryanto dan Ketua Dekranasda Solo, Selvi Ananda yang juga istri Wali Kota Solo, Wakil Wali Kota Teguh Prakoso, dan Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPwBi) Solo, Nugroho Joko Prastowo.

Solo Indonesia Culinary Festival (SICF) yang digelar selama tiga hari, Jumat (22/10/2021) hingga Minggu (23/10/2021) itu diikuti 30 peserta pelaku usaha kuliner Solo dan sekitar. Di festival ada pelatihan mulai hulu hingga hilir hingga teknis seperti teknologi pengemasan makanan dalam kaleng. Pihak. panitia juga mendatangkan buyers dari luar.

"Ada 30 pelaku kuliner mengikuti pelatihan ini dan kami datangkan pakar dari LIPI supaya potensi bisa diberdayakan, tidak hanya go nasionap tetapi juga go global," kata direktur Sinergi Event itu.

Kepala KPwBi Solo, Nugroho Joko Prastowo berharap event SICF itu mampu mendorong kuliner Solo lebih maju. Pihaknya juga mendorong inovasi uang dilakukan pelaku usaha kuliner dengan mengemas produk mereka dengan kaleng.

Hal senada dikatakan Selvi Ananda. "Tadi ada inovasi tengkleng kemasan kaleng. Ini harus dilakukan agar tidak hanya warga Solo dan para wisatawan yang datang ke Solo saja tetapi mereka yang di luar kota juga bisa menikmati kaleng," ujar istri Wali Kota Gibran Rakabuming Raka itu.

Wakil Wali Kota Teguh Prakoso mengatakan, Kota Solo memiliki makanan dan minuman khas yang menjadi daya tarik bagi wisatawan. Seperti tengkleng, sego liwet, wedang ronde, gudeg ceker, serabi dan lain-lain.

Halaman:

Editor: Langgeng Widodo


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x