150 Pelaku UMKM Ikuti Gerakan Ajar Digital, Ini Sederet Masalah yang Dihadapi

- 22 September 2022, 10:05 WIB
Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo dalam acara bootcamp Gerakan Akar Digital Indonesia, di Semarang
Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo dalam acara bootcamp Gerakan Akar Digital Indonesia, di Semarang /Humas Pemprov Jateng/

KARANGANYARNEWS – Product knowledge, kini tengah menjadi masalah yang tengah dihadapi para pelaku UMKM. Selain terkait bagus atau tidaknya produk mereka, juga membutuhkan membutuhkan penilaian yang adil dan objektif.

Demikian disampaikan Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo kepada awak media seusai membuka acara bootcamp Gerakan Akar Digital Indonesia, Selasa 20 September 2022.

“Makanya tadi saya tes, menurutmu produkmu bagus apa enggak, ayo dinilai, harus fair. Apakah ini bagus, ini nggak bagus, harus berani ngomong berani koreksi untuk bercermin,” kata dia.

Baca Juga: Dorong Peningkatan Ekspor Nasional, LPEI Jalin Kerja Sama dengan LDKPI

Masalah berikutnya, terang Ganjar Pranowo yang juga sempat berdialog dengan peserta mengenai produk masing-masing, terkait permodalan. Untuk hal ini Pemprov telah mencoba membuka dan mempermudah akses permodalan bagi pelaku UMKM.

Perbankan digandeng untuk dapat memberikan pinjaman dengan suku bunga rendah, termasuk menggandeng BAZNAS dan CSR untuk memberikan pelatihan dan akses modal.

“Terakhir, ini tidak boleh ditinggalkan harus ada yang mendampingi. Kalau kemudian yang nggak ngerti, ya didampingi. Kenapa produk saya nggak laku kan mereka ngerti, jangan-jangan ada yang kurang dari yang kalian punya. Inilah pendampingan yang musti diberikan,” Gubernur Jawa Tengah menambahkan.

Baca Juga: Sah! Tarif Ojol Resmi Naik Sabtu Besok, Ini Daftar Harganya

Acara bootcamp Gerakan Akar Digital Indonesia yang digelar di Desa Wisata Kandri   Kota Semarang ini, diikuti sekitar 150 peserta, terdiri 100 pelaku UMKM dari desa di seluruh Jawa Tengah, dan 50 pemuda penggerak ekonomi terpilih.

Ganjar Pranowo mengatakan, pelatihan ini sebagai cara untuk mengedukasi agar UMKM di Jawa Tengah dapat naik kelas. Selain disampaikan kiat sukses jualan online, juga materi terkait uji kredibilitas semisal pemesan harus bisa mendapatkan pesanannya,  sesuai diharapkan dengan waktu yang oke.

“Mereka sudah diajari memotret produknya, bagaimana onboard, bagaimana packaging, bagaimana memanage. Mereka perlu tahu, karena Itu yang paling penting," kata Ganjar  Pranowo.

Baca Juga: Ramalan Zodiak: Ini Jawabnya, Kenapa Leo dan Scorpio Tiada Maaf Bagi Mantan Ikatan Cinta?

Dijelaskan, pelatihan-pelatihan kepada pelaku UMKM juga akan terus dilakukan oleh Pemerintah Provinsi Jawa Tengah, melalui Dinas Koperasi dan UMKM. Ruang-ruang yang menjadi meeting point untuk berbagi pengalaman dan belajar tentang digital marketing, seperti Hetero Space juga telah disediakan tinggal kemauan dari pelaku UMKM untuk mengaksesnya.

Untuk pengembangan digital marketing, pihaknya juga menggandeng anak-anak muda melalui Hetero Space. Anak-anak muda ini, memiliki kreativitas dan dapat memberikan review produk dengan sangat bagus.

“Tadi juga ada masukan dari Lazada, agar penjual atau pelaku UMKM memperhatikan betul produk yang dijual di marketplace. Jangan sampai pembeli atau konsumen kecewa ketika sudah menerima barang, juga jangan sampai telat kirim. Inilah peran swasta apalagi yang sudah memiliki pasar,” ungkapnya. ***

Editor: Kustawa Esye


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x