KARANGANYARNEWS – Upacara tradisi Yaqowiyyu tidak sebatas menebar kue apem hingga 4 ton, ritual setahun sekali ini juga sebagai ungkapan doa dan simbol persatuan kesatuan bangsa.
“Menebar kue apem merupakan bentuk berbagi rejeki cermin guyup rukunnya masyarakat, selalu semangat berusaha dan tidak pernah lepas doa,” kata Gubernur Jawa Tengah.
Ungkapan sekaligus harapan itu, sebagaimana disampaikan Ganjar Pranowo dalam puncak acara tradisi Yaqowiyyu di Desa dan Kecamatan Jatinom, Kabupaten Karanganyar, Jumat 16 September 2022 siang.
Baca Juga: Tradisi Yaqowiyu di Klaten: 4 Ton Kue Apem Bertuah Diperebutkan Ratusan Ribu Pengunjung
Dalam puncak acara tradisi Yaqowiyyu, Gubernur Ganjar Pranowo juga meminta kepada warga masyarakat untuk terus melestarikan tradisi atau budaya adi luhung warisan ulama terkemuka Ki Ageng Gribig ini.
Suasana kemeriahan sekaligus kegembiraan ratusan ribu pengunjung dalam gelaran tradisi Yaqowiyyu di Kompleks Makam Kiai Ageng Gribig, menunjukkan terobatinya kerinduan mereka terhadap acara tebaran kue apem.
Setelah hampir tiga tahun ditiadakan karena dihantam pandemi Covid-19, tahun 2022 ini puncak tradisi Yaqowiyyu kembali digelar yang secara kebetulan dapat mempertemukan dirinya dengan ratusan warga dari berbagai daerah.
Baca Juga: Terjawab, Inilah Fakta Dibalik Kehadiran Airlangga dalam Haul Ki Ageng Gribig
Dalam kesempatan ini juga, tak lupa Ganjar Pranowo mengajak masyarakat berdoa, dia maksud agar dilimpahi anugrah dan kekuatan Allah Tuhan Yang Maha Esa untuk menghadapi situasi sulitnya kehidupan ini.