Menghapus 5 Sial dalam Ritual Padusan. Apa Sajakah Itu..?

31 Maret 2022, 20:25 WIB
Umbul Sungsang di Boyolali menjadi salah satu tempat padusan favorit /Klasik Herlambang/Karanganyar News

KARANGANYARNEWS - Manusia dilahirkan dengan membawa banyak kesialan dalam hidupnya. Dengan ritual padusan, seluruh kesialan itu akan terhapus. Sehingga hidup akan jadi lebih baik.

Karena itulah beberapa orang meyakini bahwa pemilihan tempat di mana mereka melakukan padusan sangat penting.

Dan tempat tersebut biasanya tergolong tempat yang diyakini bertuah. Hal ini tentu tak lepas dari keyakinan adanya aura tersendiri yang bisa berpengaruh pada diri seseorang yang mandi di sana.

Baca Juga: Mandi Junub Setelah Imsak, Batalkah Puasa Ramadhannya?

Keyakinan ini sebenarnya berangkat dari makna padusan yang berarti tempat mandi. Yang mana dalam konteks ini maksudnya adalah tempat mandi yang secara khusus memiliki nilai lebih.

Nilai lebih yang dimaksud tentunya adalah pancaran berkahnya. Sehingga membuat tempat-tempat tersebut berbeda dengan tempat yang lain.

“Ada berbagai pertimbangan khusus dalam menentukan tempat untuk ritual. Dan hal yang paling mendasar adalah pancaran energi positif dari tempat itu. Hal ini tentu dipegang teguh oleh nenek moyang kita dulu. Karena itu, sampai sekarang tempat-tempat yang dulu biasa dipakai untuk ritual, tetap banyak didatangi orang untuk menjalankan ritual di sana,” jelas budayawan Solo KRHT. Kresna Handayaningrat, seperti dikutip dari Majalah LIBERTY edisi Juni 2015.

Ada keyakinan bahwa energi positip yang terpancar dari tempat itu bisa meningkatkan kualitas hidup. Dan hal ini bukan omong kosong.

Banyak kasus yang bisa membuktikan kebenaran hal itu. Di antaranya banyaknya orang yang selalu berusaha mengambil air-air itu untuk mengobati berbagai penyakit ataupun media ritual.

Baca Juga: Jangan Bangun Rumah Sembarangan. Ini Petunjuk Leluhur Agar Rumah Penuh Berkah

Kualitas hidup yang dimaksud di sini adalah terhapusnya segala kesialan serta datangnya berbagai keberuntungan.

Dengan begitu maka akan ada perubahan nasib yang lebih baik dari seseorang yang menjalankan ritual itu.

Terhapusnya segala kesialan memang menjadi tujuan tersendiri dari setiap orang yang menjalankan ritual padusan.

Sebab dengan mandi tersebut, harapannya segala kesialan akan larut bersama air sendang yang dipakai mandi. Dan dengan terhapusnya kesialan itu, maka orang yang menjalankan ritual itu akan selalu dinaungi keberuntungan dalam hidupnya.

Ada banyak kesialan yang akan terhapus saat seseorang menjalankan ritual khusus seperti padusan. Rejeki seret, susah jodoh, susah dapat pekerjaan, dagangan tidak laku sampai pangkat yang susah naik akan teratasi saat jiwa telah bersih dari segala noda.

Baca Juga: Resep Puding Tahu Buah Top Markotop

Selanjutnya saat segala noda dalam diri telah terhapus, maka derajat hidup akan meningkat dan yang pasti hidup akan jadi lebih baik.

“Intinya sebenarnya pada aura dari tempat di mana kita melakukan padusan. Aura dari tempat ini akan berpengaruh pada aura kita. Sehingga saat aura kita mulai terbuka, maka segala kesialan yang selama ini menyertai kita akan luntur dengan sendirinya,” terang Kresno.

Di pulau Jawa, ada banyak tempat yang menjadi langganan di tiap acara padusan, dan sebagaian besar berada di wilayah Jawa Tengah.

 Begitu kuatnya masyarakat di wilayah ini dalam mempertahankan tradisi warisan leluhur, membuat tradisi padusan di wilayah ini tetap terpelihara dengan baik.

 Sehingga di tiap datangnya saat-saat itu, mereka yang merantau ke daerah lain akan menyempatkan diri pulang, untuk mengikuti prosesi ini.

Baca Juga: FFI 2022 Mengangkat Tema 'Perempuan: Citra, Karya & Karsa'. Ternyata Begini Maknanya

Umbul atau sumber air di wilayah-wilayah Kabupaten Klaten dan Boyolali adalah tempat-tempat favorit para pelaku tradisi padusan. Dan banyaknya tempat-tempat keramat yang berupa patirtan ataupun sendang, sangat mendukung terlaksananya kegiatan ini.

Kebetulan wilayah Klaten dan Boyolali berada di kaki Gunung Merapi, sehingga banyak memiliki kekayaan sumber air.

Nah keistimewaan Gunung Merapi sebagai salah satu pusat kekuatan gaib di tanah Jawa, memunculkan keyakinan bahwa sumber-sumber air tersebut juga memiliki keistimewaan secara spiritual.

Dan sosok Sinuhun Paku Buwono (PB) X dipandang sebagai sosok yang paling berperan dalam terciptanya tempat-tempat ritual tersebut. Sebab dari beberapa tempat yang biasa dipakai sebagai tempat padusan, sebagian besar adalah buatan serta petilasan PB X.

PB X adalah raja di Keraton Surakarta Hadiningrat terbesar. Yang membawa Keraton Surakarta Hadiningrat menuju masa keemasannya.

Berbagai sarana penting dibangun di masa raja ini, dan sampai sekarang masih bisa dilihat buktinya. Termasuk beberapa patirtan yang berada di wilayah Klaten dan Boyolali, yang menjadi wilayah kekuasaannya.

Baca Juga: Jadi Korban Sumur Beracun, Warga Jatisrono Kehilangan Nyawa

Dan agaknya keyakinan masyarakat yang mengistimewakan tempat-tempat tersebut tak lepas dari kharisma sosok PB X.

Sehingga ada keyakinan dengan mengikuti apa yang pernah dilakukan sang raja, yaitu ritual mandi di tempat-tempat buatannya, maka dia akan bisa mendapatkan berkah tersendiri. Yang bisa membuat kehidupannya menjadi lebih baik.

“Ada banyak tempat di wilayah Klaten dan Boyolali yang bisa dipakai untuk padusan. Dan masing-masing tempat itu membawa aura tersendiri yang bisa berpengaruh pada pribadi orang yang menjalankannya. Misalnya Sendang Jolotundo di Klaten. Tempat ini diyakini memancarkan aura untuk meningkatkan derajat. Demikian juga dengan Sendang Senjoyo di Salatiga. Lalu Sendang Pengging di Boyolali biasa diyakini memancarkan aura untuk melancarkan rejeki. Sedangkan kalu Umbul Cokro di Klaten biasanya digunakan untuk meningkatkan kekuatan fisik dan kesehatan,” pungkas Kresno***

Editor: Langgeng Widodo

Tags

Terkini

Terpopuler