Ada Wisata Menangis di Jepang, Mau Coba?

- 30 Juni 2021, 16:12 WIB
Wisata menangis sebagai bentuk terapi bagi mereka yang sedang dalam kondisi tidak baik-baik saja.
Wisata menangis sebagai bentuk terapi bagi mereka yang sedang dalam kondisi tidak baik-baik saja. /TearsTeacher.com

KARANGANYARNEWS.COM-Wisata terapi kesehatan belakangan mulai naik daun. Di Jepang, ada wisata unik berkaitan dengan terapi, yaitu wisata menangis untuk meredakan stress.

Konon, banyak warga Jepang yang kesulitan untuk menangis sehingga wisata menangis ini banyak peminatnya.Dari kondssepnya, jelas bahwa wisata menangis ini diperuntukkan bagi mereka yang sedang dalam kondisi tidak baik-baik saja.

Memang terdengar aneh. Namun, jangan salah wisata menangis ternyata banyak manfaatnya. Menangis bisa menjadi terapi. Orang Jepang menyebutnya dengan rui-katsu yang artinya “pencarian air mata.”

“Banyak orang memilih menahan kesedihan dan tangis, akhirnya mereka malah stres. Terapi ini untuk membantu para wisatawan meredakan stresnya,” kata terapis menangis, Hidefumi Yoshida. Menurut Yoshida, menangis biosa membuat orang merasa lebih lega, dan santai.

Yoshida memberikan terapi dengan cara membawa para wisatawan melakukan serangkaian tur ke hutan kota, pesisir, daerah yang memiliki sejarah militer, dan kuil-kuil dengan suasana melankolis.

Dikutip dari Frommers.com, dalam turnya peserta akan mendengarkan kisah malang anggota klan Hojo, kemudian melakukan kontemplasi di kuil Buddha, dan menyimak dongeng mengharukan tentang roh burung tengu yang melindungi kawasan itu.

Yoshida sudah melakukan terapi wisata menangis kepada lebih dari 50.000 orang. Dia melengkapi metode terapinya dengan menonton film, surat, buku anak-anak, dan novel-novel yang happy ending.

“Ya, saya menggunakan bantuan alat peraga untuk membuat orang menangis. Tapi ada kalanya sebagain dari mereka sudah menangis saat masih di tahap-tahap awal terapi,” ujar Yoshida.

Yoshida mengungkapkan menangis sangat membantu untuk mendetoksifikasi tubuh karena air mata mengandung hormon stres dan racun. Saat menangis, otomatis hormon dan racun ikut keluar bersama air mata.

Halaman:

Editor: Ganug Nugroho Adi


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x