Vitamin D Alami dari Sinar Matahari, tapi jangan Berjemur lebih dari Jam 10.00

- 14 Juli 2021, 02:07 WIB
ILUSTRASI berjemur.*
ILUSTRASI berjemur.* /pexels/



KARANGANYARNEWS-Lebih dari dua minggu selama menjalani isolasi mandiri karena positif Covid-19, setiap pagi istriku berjemur di balkon rumah bersama si bungsu. Demikian pula para tetangga karena divonis yang sama, terpapar virus corona.

Berjemur atau dede dalam bahasa jawa dilakukan setelah dianjurkan dokter dan sejumlah kolega yang sebelumnya juga menjalani karantina di rumah. Sebelumnya, berjemur itu nyaris tidak kober dia lakukan karena harus berangkat kerja di pagi hari.

"Kata pak dokter, kebiasaan menjemur di pagi hari mampu meningkatkan imunitas tubuh untuk bisa melawan serangan virus maupun bakteri, tidak terkecuali virus corona," kata istriku pada tetangga yang lewat depan rumah.

Bagaimana penjelasannya? Sejumlah literatur menyebutkan, sinar matahari pagi menghasilkan sinar ultraviolet (UV) yang menyentuh permukaan kulit untuk diubah oleh tubuh menjadi vitamin D. Vitamin D dibutuhkan untuk menjalankan fungsi metabolisme kalsium, imunitas tubuh, serta mentransmisi kerja otot dengan saraf.

"Tubuh manusia tidak mampu memproduksi sendiri vitamin D. Solusi mudah dan praktis di dalam mencukupi asupan vitamin D adalah memanfaatkan pajanan sinar matahari di pagi hari," kata dokter memberi penjelasan.

Kecukupan vitamin D bagi tubuh dapat menghindarkan tubuh dari penyakit rheumatoid arthritis, tuberkulosis, multiple sclerosis, diabetes tipe 1 dan osteomalacia, serta dipercaya dapat mengurangi risiko infeksi virus Corona, Dan Kekurangan vitamin D, khusunya pada anak-anak, dapat mengakibatkan tulang melunak atau rakitis.

Selain itu, menurut penjelasan WHO (Organisasi Kesehatan Dunia), sinar matahari pagi juga berperan penting dalam menjaga dan merawat kesehatan kulit. Sinar matahari dapat mengatasi sejumlah kondisi kulit. Radiasi sinar UV bisa untuk menangani kulit berjerawat, eksim, sakit kuning, dan psoriasis.

Agar berjemur itu bermanfaat dan tidak hanya sekedar panaaan, sebaiknya dilakukan 10 hingga 15 menit saja, sebelum pukul 10.00 WIB. Sebab lebih dari itu, mengakibatkan kerusakan kulit dan meningkatkan risiko timbulnya kanker kulit. Sebagai perlindungan, selama berjemur gunakan topi, pakaian lengan panjang, celana panjang dan kacamata anti UV yang meminimalkan terpaparnya kulit terhadap sinar matahari.

Untuk melindungi kulit dari efek buruk terik sinar matahari, bisa memakai produk pelindung sinar matahari, seperti lotion yang mengandung sun protection factor /SPF. SPF memberitahu pengguna tentang seberapa lama kulit dapat terpapar sinar UV sebelum terbakar jika dibandingkan tidak menggunakan lotion SPF.

Halaman:

Editor: Langgeng Widodo


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah