Tarik Ulur PPKM: Sayur Lodeh Penangkal Covid-19 Kian Melegenda

- 22 Juli 2021, 01:49 WIB
Youtuber Hermy Pewe dan sayur lodeh tujuh rupa masakannya
Youtuber Hermy Pewe dan sayur lodeh tujuh rupa masakannya /Kustawa Esye/

KARANGANYARNEWS – Tarik ulur perpanjangan PPKM Covid-19, memicu masyarakat di Solo Raya dan DIY kembali melejitkan cita rasa dan nilai ganda  sayur lodeh tujuh rupa.

Selain cita rasa dan kelezatannya yang luar biasa, kuliner warisan nenek moyang ini mereka yakini juga sebagai salah satu sarana penolak balak atau penangkal musibah massal yang menimpa umat manusia.  

Sebagian besar warga masyarakat di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), menurut Hermi warga Brayan Alit,  Yogyakarta, masih meyakini tradisi tolak balak bermedia sayur lodeh tujuh rupa.

Terlebih baik adat istiadat, tradisi maupun budaya Keraton Kasultanan Ngayogyakarta Hadiningrat, menurutnya masih sangat lekat dengan pranatan hidup kesehariannya.

“Setahun lalu, di awal pandemi Covid-19 melanda Indonesia kami sudah  melakukan ritual memasak dan mengkonsumsi sayur lodeh tujuh rupa,” kata  Hermi, sebagaima terungkap daalam Chanel Youtubenya.

Kenapa disaat maraknya berita tarik ulur PPKM Covid-19 dua hari terakir ini, dia memasak dan mengkonsumsi lagi sayur lodeh tujuh rupa, dang menggunggah di chanel Youtubenya?

Baca Juga: Gibran Sembuh...

Selain pandemi Covid-19 kian menelan banyak kurban nyawa, menurutnya dimaksud juga untuk mengingatkan warga masyarakat, terutama di luar DIY terkait tradisi menangkal ‘pagebluk’ dengan sayur lodeh tujuh rupa ini. 

Diakui juga, Sinuhun Sri Sultan Hamengku Buwana X, Raja Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat yang sekaligus Gubernur DIY memang tidak memberi perintah secara lisan maupun tertulis.

“Tradisi ini telah diyakini sejak jaman nenek moyang kita. Jikalau terjadi musibah massal, termasuk wabah penyakit menular. Seperti pandemi Covid-19 misalnya, kita berkuwajiban memasak sayur lodeh tujuh rupa,” jelasnya.  

Dalam video Youtube yang ditonton 4900 netizen tadi, selain menayangkan bahan baku beserta bumbu-bumbunya, Ermi juga memperagakan cara memasak dan mengekspose sayur lodeh tujuh rupa olahannya.

Baca Juga: Luhut Beri Syarat PPKM Level 4 Dapat Dilonggarkan

Bukan hanya di DIY, tradisi menangkal pandemi Covid-19 dengan sayur lodeh tujuh rupa ini juga dilakukan sebagaian besar warga masyarakat di Solo dan sekitarnya. Termasuk Klaten, Sukoharjo dan Karanganyar.

Di Kota Solo, contoh konkritnya. Dalam chanel Youtube Hardo Wahyu Tetuko mengunggah pertemuan sekelompok ibu-ibu yang tengah membahas sayur lodeh tujuh rupa penangkal Covid-19.

“Keragaman bahan baku sayur tujuh rupa memang mengandung hayati  menguatkan imun tubuh kita,” ungkap  perempuan paruh baya, pememimpin pertemuan Rt 01 Rw 01 Kelurahan Gajahan, Kecamatan Pasar Kliwon, Kota Solo tersebut.

Baca Juga: Jaring 2500 Warga 17 PCM Buka Daftar Online Vaksinasi Lintas Agama

Selebihnya, chanel Youtube tersebut juga menayangkan cara nengolah sayur lodeh tujuh rupa, diakiri makan bersama kuliner khas yang mereka sebut-sebut sebagai penolak pandemi Covid-19. ***

Editor: Kustawa Esye


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x