Ketat Patuhi Prokes, Sedekah Gunung Merapi Tetap Dilaksanakan

- 12 Agustus 2021, 16:44 WIB
Tradisi ritual sedekah gunung warga Desa Lencoh, kecamatan Selo, Kabupaten Boyolali sebelum pandemi Covid-12
Tradisi ritual sedekah gunung warga Desa Lencoh, kecamatan Selo, Kabupaten Boyolali sebelum pandemi Covid-12 /Kustawa Esye/

KARANGANYARNEWS -  Pandemi Covid-19 yang melanda dua tahun terakir  ini, tak menyurutkan spirit warga lereng Gunung Merapi mengungkapkan rasa syukurnya sekaliguh kesungguhan doa kepada Sang Pencipta.

Awal bulan Sura yang menandai tahun baru Jawa, bertepatan pergantian tahun menurut kalender Hijriyah (Islam), warga Desa Lencoh, Kecamatan Selo, Kabupaten Boyolali, tetap menggelar tradisi sedekah gunung ke puncak Merapi.

Namun demikian, tidak seperti tahun-tahun sebelumnya. Dikarenakan pandemi Covid-19 belum reda,  tradisi ritual warisan nenek moyangnya ini digelar secara sederhana dan pesertanya terbatas.  

Baca Juga: Bulan Sura dan Spirit Akulturasi Budaya Arab-Jawa

“Kami tetap melaksanakan tradisi sedekah gunung, karena masih pandemi dan perpanjangan PPKM, Harus juga mentaati aturan Prokes. Baik rangkaian ritual maupun pesertanya dilaksanakan sesimple mungkin,” kata Samsuri, 40 tahun.

Kepada awak media, tokoh masyarakat di Desa Lencoh ini juga menjelaskan, ritual sedekah gunung tahun ini hanya melibatkan tak lebih 10 tokoh masyarakat setempat.  

Senin, 09 Agustus 2021 malam menjelang pergantian tahun baru Jawa, 10 anggota Tim Siaga Desa (TSD) Lencoh, mengusung kepala kerbau dan sejumlah perlengkapan ritual sedekah gunung ke Pasar Bubrah, kawasan puncak Gunung Merapi.

Baca Juga: PPKM Diperpanjang, Warga Gunung Kemukus Tetap Menggelar Ritual Lurub Kelambu

Camat Selo Joko Prihanto Camat Selo, Kabupaten Boyolali,  di Boyolali, juga membenarkan kesederhanaan dan keterbatasan pelaksanaan tradisi ritual sedekah gunung ini.

Halaman:

Editor: Kustawa Esye


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x