Network
Saran yang ditulis seorang pakar terapi sex, Ava Cadell adalah penetrasi berhenti di gerbang itu tidak dilakukan selama hubungan intim berlangsung, melainkan hanya saat pasangan pria mengalami orgasme yang ditandai dengan ejakulasi atau mengeluarkan sperma.
Diterangkan Cadell, hal ini dilakukan supaya kromosom Y yang merupakan pembentuk gen pria kuwalahan untuk berlari menuju sel telur. Dengan begitu, sangat memungkinkan akan melahirkan anak perempuan.
2. Posisi Misionaris
Jika pasangan perempuan merasa capek atau kurang tenaga saat berhubungan intim, disarankan untuk memilih posisi hubungan intim dengan koreografi misionaris. Apa itu?
Baca Juga: Primbon Jawa, Laku Ritual Pendobrak Aura Penyumbat Rejeki Jumat Wage
Ya, posisi hubungan intim gaya misionaris adalah posisi konvensional. Pasangan wanita tidur telentang dan pasangan pria tengkurap di atas posisi wanita.
Dengan menekuk kedua kakinya, proses penetrasi lebih dapat dikontrol oleh pasangan pria. Dalam posisi ini pasangan pria yang berada di atas menghadap wanita sambil menopang berat tubuhnya dengan lengan atau siku.
Kemudian penetrasi penis ke dalam vagina terus dilakukan secara konsisten. Hingga pada saat orgasme, disarankan letak penis tidak terlalu masuk ke dalam.
Baca Juga: 5 YouTuber Kocak Bahasa Jawa, Postingannya Bikin Terpingkal-pingkal
Kondisi ini supaya kromosom Y berenang lebih cepat dan lekas mati, sedangkan sperma kromosom perempuan lebih lambat jalannya dan bertahan lebih lama kehidupannya.
