Katuranggan Wanita Bahu Laweyan,  dari Lesung di Punggung Hingga Bahu Melengkung

- 26 Januari 2022, 08:05 WIB
Ilustrasi wanita bahu laweyan.
Ilustrasi wanita bahu laweyan. /Freepik

 

KARANGANYARNEWS - Masyarakat Jawa mengenal mitos wanita bahu laweyan. Menurut primbon Jawa, wanita ini pembawa sial sebab setiap kali menikah suaminya akan mati.

Laki-laki-laki yang menikahi wanita bahu laweyan akan meninggal dunia secara misterius dengan cara mengenaskan.

Katuranggan atau ciri-ciri wanita bahu laweyan ini salah satunya memiliki toh atau tompel sebesar uang logam di bahu kirinya.

Baca Juga: Dear Para Pria, Ini Ciri Wanita Setia Menurut Primbon Betaljemur Adamakna

Konon, kehidupan wanita bahu laweyan berbeda dengan wanita pada umumnya karena tubuhnya dipengaruhi roh jahat jahat.

Mitos ini mulai berkembang pada abad ke-9 sekitar tahun 931, seperti digambarkan dalam Serat Witaradya tulisan RNg Ronggowarsito.

Keberadaannya mulai tercium di masa Keraton Pengging upacara peringatan ulang tahun penobatan raja.

Baca Juga: Kata Primbon Jawa, Begini Ciri Perempuan Bernafsu Besar untuk Urusan Ranjang

Salah satu sahabat raja dari golongan lelembut, Gandarwa Kurawa, yang datang di acara itu terpikat  dengan kecantikan putri raja, Dewi Citrasari.

Namun dia tak berdaya karena menyadari siapa dirinya. Sejak itu, ia ingin punya seorang putri yang cantiknya seperti Dewi Citrasari.

Saat berhubungan intim dengn istrinya, Gandarwa Kurawa mengerahkan seluruh kesaktiannya. Hasilnya, jiwa manusia dan iblis bersatu dalam satu benih.

Baca Juga: Pria Wajib Tahu! Katuranggan Wanita untuk Istri Idaman, dari Bentuk Tubuh, Watak , dan Gairah Seksual

Saat lahir, bayi perempuan itu memiliki tanda khusus, sekaligus membawa kutukan setiap pria yang menikahinya akan meninggal mengenaskan.

Wanita bahu laweyan punya katuranggan, antara lain  wajah yang cantik, tapi tatapan matanya kosong, pendiam, dan suka menyendiri.

Selengkapnya, katuranggan atau ciri-ciri wanita bahu laweyan adalah:

Baca Juga: Primbon Jawa: Weton Rabu Pon, Pilih Salah Satu, Inilah 5 Jodoh Pinastimu

1, Toh toh, tompel, atau tahi lalat besar di bahu kiri.

2. Toh di atas kemaluannya.

3. Lekukan semacam lesung pipi di punggung.

4. Bahu wanita golongan ini melengkung seperti busur.

Baca Juga: Primbon Jawa: Selasa Kliwon, Inilah Sederet Hitungan Perjodohan Kalian

Menurut mitos, pengaruh negatif bahu laweyan berakhir setelah pernikahan tujuh kali. Dengan kata lain, suami kedelapan baru bisa aman, tak ada lagi kesialan.

Ada yang mempercaya wanita bahu laweyan benar-benar ada, sebagian yang lain menganggap sebagai mitos.

Apa pun, tampaknya bahu laweyan ini bagian dari konsep masyarakat Jawa dalam mencari jodoh, yaitu selalu mempertimbangkan bibit, bobot, dan bebet.***

Editor: Ken Maesa Pamenang

Sumber: primbon Jawa


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah