Awas TBC Laten, Tak Bergejala Bisa Muncul Kapanpun

- 23 Maret 2022, 17:35 WIB
Penyakit TBC laten perlu diwaspadai karena tidak terlihat gejalanya dan bisa muncul kapan pun. (Foto ilustrasi: Pixabay/nastya_gepp)
Penyakit TBC laten perlu diwaspadai karena tidak terlihat gejalanya dan bisa muncul kapan pun. (Foto ilustrasi: Pixabay/nastya_gepp) /

Skrining kontak erat dilakukan melalui pertanyaan dan pemeriksaan dengan tes tuberkulin di kulitnya atau pemeriksaan melalui darah.

Kalau diketahui ada TBC laten, penderita akan diberikan obat pencegahan TBC.

Dalam tes tuberkulin, sejumlah kecil protein yang mengandung bakteri TBC akan disuntikkan ke kulit di bawah lengan.

Bagian kulit yang disuntikkan lalu diperiksa setelah 48 hingga 72 jam. Jika hasilnya positif, berarti orang itu telah terinfeksi TBC.

Baca Juga: Miris, Harta Berlimpah, tapi Tiap Malam Jumat Berubah Jadi Monyet

Namun, lanjut Tiffany Tiara Pakasi, karena TBC laten tidak bergejala, kebanyakan masyarakat tidak mau melakukan skrining.

Hal itu menjadi salah satu hambatan dalam menemukan dan mengobati orang dengan TBC.

''Di sini memang diperlukan juga edukasi. Bagi orang yang diketahui positif TBC minum obatnya tidak sekali minum, minum obat paling cepat itu tiga bulan seminggu sekali, ada juga yang enam bulan tiap hari. Sehingga memang perlu diyakinkan masyarakatnya yang sudah kita tes berisiko TBC laten untuk mau minum obat,'' ucap Tiffany Tiara Pakasi. ***

Halaman:

Editor: Andi Penowo

Sumber: kemkes.go.id


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah