KARANGANYARNEWS - Setelah mengumumkan akan menjadikan keris dari Desa Wisata Aeng Tong-tong, Kabupaten Sumenep, Jawa Timur sebagai salah satu suvenir bagi para delegasi di event G20, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif / Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Salahuddin Uno telah memesan 20 keris buatan Desa Wisata Aeng Tong-tong untuk 20 delegasi negara G20.
Pesanan ini merupakan bentuk apresiasi bagi para empu di Desa Wisata Aeng Tong-tong yang telah melestarikan salah satu produk kriya warisan budaya dan sejarah yang sudah ada sejak abad ke-12.
Baca Juga: Wisata Asyik Naik Kapal Phinisi, Ternyata Ini Rahasianya
Apalagi desa ini telah dinobatkan UNESCO sebagai satu-satunya desa wisata dengan empu keris terbanyak di dunia, serta memiliki galeri khusus keris, menampilkan produk-produk keris dari para leluhur yang telah berusia 300 tahun.
Berikut serba-serbi proses pembuatan keris, dirilis dari Siaran Pers Kemenparekraf, mengutip dari buku Keris dalam Perspektif Keilmuan, tahun 2011, oleh Waluyo Wijayatno dan Unggul Sudrajat
1. Ditempa Berkali-kali
Baca Juga: Wisata Kuliner di Resto Semar, Inilah 9 Rekomendasinya
Dalam proses pembuatannya, keris yang terbuat dari bahan dasar besi, baja, serta bahan pamor, dibuat dengan cara ditempa berulang-ulang kali, dan dibuat berlapis-lapis.
2. Empu Berpengalaman
Meski hanya seorang Empu atau ahli koris yang dapat membuat keria, namun dibutuhkan pengalaman serta pemahaman mengenai seluk-beluk tentang keris.