Akui Kemerdekaan Donetsk dan Luhansk, Vladimir Putin Kirim Pasukan

- 23 Februari 2022, 01:02 WIB
Vladimir Putin
Vladimir Putin /Pixabay/

KARANGANYARNEWS-Presiden Rusia Vladimir Putin mengambil langkah kontraversi dengan mengakui Kemerdekaan Republik Rakyat Donetsk dan Luhansk.

Kedua daerah itu adalah daerah pemberontak yang memisahkan diri di timur Ukraina sebagai negara merdeka. Para pemberontak di kedua daerah itu, selama ini, mendapat dukungan Rusia dalam memerangi pasukan Ukraina sejak 2014.

Tak lama setelah pengumuman resmi dukungan itu, Presiden Vladimir Putin memerintahkan pasukannya untuk melaksanakan tugas menjaga perdamaian di kedua daerah/negara itu. Langkah itu adalah pertama kali tentara Rusia secara resmi memasuki wilayah yang dikuasai pemberontak.

Langkah Rusia dipastikan justru akan memperdalam krisis yang sedang berlangsung di Ukraina. NATO khawatir, Rusia sekarang dapat memindahkan unit militer ke daerah yang dikuasai pemberontak dengan kedok melindungi warga.

Sebelumnya, Rusia yang mengepung Ukraina dengan 150.000 tentara di perbatasan itu pernah berjanji tidak bakal menyerang. Tetapi AS dan negara-negara sekutunya yakin, Rusia sedang mempersiapkan serangan.

Dalam beberapa tahun terakhir, juga dilaporkan, paspor Rusia telah diberikan kepada sejumlah orang di Donetsk dan Luhansk. Rusia juga terus menyulut konflik di Ukraina timur dengan memberi dukungan keuangan dan militer kepada para separatis.

"Rusia juga mencoba membuat dalih untuk menyerang Ukraina sekali lagi," kata Sekjen NATO Jens Stoltenberg, Selasa (22/2/2022).

Perdana Menteri Inggris Boris Johnson mengatakan, langkah Presiden Rusia Vladimir Lenin adalah pelanggaran mencolok terhadap kedaulatan dan integritas Ukraina.

"Ini melanggar hukum internasional. Ini pertanda sangat buruk dan tanda sangat gelap," kata Boris Johnson.

Halaman:

Editor: Langgeng Widodo


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x