Network
JOKO Santoso, salah satu petugas pemulasaran jenazah di RSUD Karanganyar, belakangan ini sangat sibuk dan sulit ditemui.
Banyaknya pasien yang meninggal karena covid-19, dalam situasi pandemi seperti sekarang ini menjadikan waktu Joko untuk keluarga dan masyarakat sekitar banyak berkurang. Terkadang dalam dua hari tidak pulang. Dia mengaku pernah memandikan 17 jenasah dalam sehari.
Menurut bapak dua anak itu, Bulan Juli ini memang puncak puncaknya (orang meninggal karena covid-19). Dalam sebulan terakhir ini, sudah ada 200 jenazah yang dimakamkan. Biasanya dalam satu bulan hanya 30-50 jenazah.
"Tugas saya mulai memandikan jenasah, pemulasaran dan menguburkan dalam satu paket. Dari keluarga hanya menyiapkan liang lahatnya saja," kata Joko yang mengaku sempat kuwalahan.
Lebih lanjut mengatakan, di RSUD Kartini Karanganyar terdapat tiga tim pemulasaran jenazah. Satu tim terdiri dari tujuh orang, yakni lima petugas pemulasaran dan dua koordinator. Untuk memandikan dan pemulasaran satu jenazah membutuhkan waktu sekitar 1,5 jam.
"Nunggu dari bangsal 1 jam, kemudian dari tim siap dan kurang lebih memandikan jenasah satu jam," katanya merinci.
Jumat (30/7/2021) pagi, Joko bersama para anggota tim pamulasaran RSUD Kartini dan para pejuang garda depan penanggulangan covid-19 di Karanganyar, serta relawan BPBD, petugas kebersihan DPU dan petugas di lingkungan Setda Kabupatem Karanganyar yang berjumlah 700 orang menerima bantuan paket sembako dari Korpri Karanganyar.
Seolah-olah mewakili teman temannya,, Joko mengaku gembira mendapatkan perhatian dari Pemkab. Karanganyar berupa bantuan paket sembako.
Sekda Sutarno, sekaligus Ketua Korpri Karanganyar mengatakan, bantuan 700 paket sembako merupakan wujud kepedulian dan kegotong-royongan para Aparatur Sipil Negara (ASN) Kabupaten Karanganyar dalam membantu masyarakat terdampak pandemi Covid-19, terutama kepada para pejuang dalam penanganan Covid-19 serta masyarakat terdampak lainnya.
