Network
KARANGANYARNEWS-Inna lillahi wainna ilaihi rajiun. Keluarga besar Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama atau PCNU Kabupaten Karanganyar berduka.
Rais PCNU Karanganyar KH Ahmad Hudaya wafat di RSUD Kartini Karanganyar pukul 18.30 WIB. Sebelum dirawat di rumah sakit, beliau sempat dirawat di rumah selama beberapa waktu.
Selain Rais PCNU dan Ketua FKUB Karanganyar, KH Ahmad Hudaya juga dosen Universitas Islam Negeri atau UIN Raden Mas Said Surakarta dan Ketua Himpunan Alumni Santri Lirboyo (Himasal) Karanganyar.
Ketua PCNU Karanganyar Kiai Nuril Huda mengatakan, Kiai Hudaya dikenal sebagai penggerak NU sejak kedatangannya di Karanganyar. Almarhum Kiai Hudaya sangat berperan dalam perkembangan NU di Karanganyar. Khidmahnya di NU betul-betul totalitas baik tenaga, pikiran, dan finansialnya.
Kiai Hudaya juga dikenal sebagai kiai ahli shalawat dan kiai gaul karena penyampaiannya yang luwes dan mudah dipahami. Ratibul Haddad selalu dilantunkan di manapun berada, ketika detik-detik meninggalpun sedang melantunkan ratibul haddad.
Kiai Hudaya dekat dengan siapapun, semua warga NU memiliki dirinya. Kiai Nuril menyebut, semasa hidupnya Kiai Hudaya selalu mengingatkan warga NU terutama pengurus Badan Otonom (Banom) NU untuk senantiasa meluruskan niat dalam nguri-uri NU.
Dikatakan, seluruh warga NU merasa kehilangan Kiai Hudaya. Banyak sekali perannya di NU dan masyarakat. Kiai Hudaya yang lahir 60 tahun silam di Boyolali selalu berpesan kepada warga NU untuk meluruskan niat nguri-uri NU, supaya Ahlusunnah wal jamaah tersebar luas di Karanganyar.
Salah satu pesannya, semua adalah ning dunya kon istirahat, istirahat ki sok mben nek wes nang kono (di dunia kok istirahat, istirahat itu ya kalau sudah di alam sana)," jelasnya. "Saya yakin beliau diakui sebagai muridnya Mbah Hasyim Asy’ari dan husnul khatimah,” kenang Kiai Nuril.
Selamat istirahat kiai, semoga semangat kiai dalam berkhidmah di NU menjadi warisan warga NU di Karanganyar. Aamiin. Lahul fatihah.
