Pandemi, Transaksi Pasar Modal Meningkat

- 19 September 2021, 16:46 WIB
Workshop jurnalis pasar modal di Solo secara hibrid, Kamis (16/9/2021).
Workshop jurnalis pasar modal di Solo secara hibrid, Kamis (16/9/2021). /Langgeng Widodo/

KARANGANYARNEWS-Dalam situasi pandemi covid-19 transaksi di pasar modal di Solo dan sekitar cenderung tinggi. Nilainya, kata Kepala Perwakilan bursa efek ndonesia (BEI) Jawa Tengah II, M Wira Adibrata, rata-rata Rp 2 Triliun per bulan.

Tingginya transaksi di pasar modal, kata dia, tidak lepas dari keinginan investor memutar uang atau modal miliknya dari pada pasif atau ngendon di bank. Sebab, kalau membuka usaha, dikhawatirkan merugi lantaran daya beli masyarakat belum begitu baik akibat pandemi.

Meningkatnya literasi tentang pasar modal dan bertambahnya jumlah pemain atau investor pasar modal juga mempengaruhi tingginya transaksi di pasar modal. Wira mencontohkan, dari Januari-Agustus 2021 penambahan sampai dengan 18.000 investor baru atau rata-rata 2.000 investor baru/bulan.

"Menggeliatnya masyarakat atau jumlah investor yang melakukan transaksi di pasar modal menunjukkan masyarakat makin paham dan bisa melihat peluang bisnis," kata Wira dalam workshop jurnalis pasar modal di Solo, Kamis (16/9/2021).

Lebih lanjut Wira mengatakan, dengan perkembangan positif itu, mulai dari literasi, jumlah investor, hingga jumlah transaksi itu mendorong perusahaan sekuritas membuka kantor di Kota Solo. Setidaknya ada tambahan dua sekuritas yang membuka kantor baru di Solo dalam dua tahun ini hingga menjadi 22 kantor sekuritas.

"Masih banyak potensi yang kita garap. Jumlah investor pasar modal belum ada satu persen dari jumlah penduduk di Kota Solo, transaksinya besar tapi investornya sedikit. Artinya, masih banyak yang belum tergali, ini artinya ini menjadi peluang sekuritas," pungkasnya.

Editor: Langgeng Widodo


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah