Network
KARANGANYARNEWS-Dalam tiga tahun belakangan ini sejak 2019, APBD Kabupaten Karanganyar terus turun, apalagi dalam situasi pandemi covid-19 ini, terjun bebas.
Di 2019, APBD Kabupaten Karanganyar senilai Rp 2,300 triliun. Setahun kemudian di 2020 turun menjadi Rp 2,224 triliun. Tahun ini di 2021 turun lagi menjadi Rp 2,094.
Dan untuk 2022, Pemkab Karanganyar hanya mengajukan RAPBD senilai Rp 2,109 triliun. Meski angkanya di atas APBD 2021, namun RAPBD yang diajukan itu masih di bawah APBD tahun 2020 dan 2021.
"Pengajuan ini tidak ngawur, tidak asal mengajukan. Situasi pandemi saat ini sudah landai. Geliat perumbuhan perekonomian akan tumbuh seiring kesadaran masyarakat akan kesehatan semakin tinggi," kata Bupati Juliyatmono.
Hal itu dikatakan kepada wartawan, usai mengajukan Kebijakan Umum Anggaran serta Prioritas dan Plafon Anggaran Sementara (KUA-PPAS) RAPBD 2022 dalam Rapat Paripurna DPRD, Rabu (29/9/2021).
Dalam KUA-PPAS RAPBD 2020 itu, sektor pendidikan serta perdagangan dan UMKM menjadi prioritas, selain sektor kesehatan dan pariwisata.
Sektor kesehatan yang ditetapkan dalam perubahan APBD 2021 mendapat alokasi tambahan senilai Rp 140 miliar, di 2022 akan ditambah lagi senilai Rp 15 miliar bagi Dinas Kesehatan Kabupaten (DKK) untuk penanganan covid.
Selain DKK, penambahan anggaran juga diberikan pada Disdagnakerkop UKM senilai Rp 1,5 miliar, DPU PR Rp 24,5 miliar, Dispermades Rp 1,5 miliar, Satpol PP Rp 4,9 miliar, BPBD Rp 4,5 miliar, dan Dinas Pertanian Rp 7 miliar.
"Bila dilihat dari struktur anggaran yang diajukan, masih tetap sama tahun 2021. Anggaran pendapatan masih relatif yaitu Rp 2,082 triliun sedang belanja daerah masih Rp 2,15 triliun."
