Ramadhan dan Lebaran Disinyalir Banyak Upal Beredar, Teliti Keaslian Uangmu, Ini Ciri-cirinya...

- 10 April 2022, 21:42 WIB
/


KARANGANYARNEWS-Tingginya transaksi ekonomi dan peredaran uang di Bulan Ramadhan dan Lebaran memungkinkan peredaran uang palsu di masyarakat juga meningkat. Karena itu, Polda Jateng minta masyarakat waspada dan berhati-hati ketika bertransaksi secara tunai atau menukar uang.

Kabidhumas Polda Jateng Kombes Pol M Iqbal Alqudusy menegaskan, Ramadhan dan Lebaran merupakan momen rawan beredarnya uang palsu di masyarakat. Pelaku peredaran upal berusaha memanfaatkan kelengahan para pedagang di pasar yang sibuk melayani pembeli sehingga tidak mengawasi keaslian uang yang diterima.

Untuk itu, masyarakat perlu hati-hati dan teliti dalam menggunakan uang tunai saat transaksi. "Bagi masyarakat yang menggunakan, membelanjakan, atau mengedarkan uang palsu, ada ancaman pidana 15 tahun penjara. Untuk itu, masyarakat diminta untuk tidak terlibat dalam kejahatan ini," kata Iqbal, Minggu (10/4/2022).

Kabidhumas meminta masyarakat untuk dapat membedakan uang asli dan palsu dari sejumlah ciri fisik yang ada pada uang tersebut. Dikutip dari beberapa rujukan, Kabidhumas menyebut tiga perbedaan uang asli dan palsu.

1. Perbedaan warna
Walaupun secara singkat persamaan warna antara uang asli dan palsu sulit dibedakan, tetapi ada baiknya Anda lebih teliti dalam melihat warna dari uang tersebut.

2. Perbedaan Bahan Baku
Uang rupiah asli memiliki bahan baku dari serat kapas. Rupiah asli juga dilengkapi dengan benang pengaman yang warnanya dapat berubah jika dilihat dari sudut pandang tertentu.
Sementara, uang rupiah palsu tidak akan memiliki bahan baku yang tidak sama dengan bahan baku uang asli.

3. Tekstur Uang
Perbedaan uang asli dan palsu terlihat pada tekstur kertas. Pada uang asli yaitu kasar, terutama pada bagian lambang negara. Hal ini tidak dapat dilakukan oleh pelaku pemalsuan uang. Sangat sulit meniru membuat tekstur kasar pada bagian lambang negara.

Sementara itu apabila merujuk pada metode Bank Indonesia, tambah Kabidhumas, terdapat panduan langkah untuk mengecek keaslian uang dengan metode 3D (Dilihat, Diraba, Diterawang).

1. Dilihat
Lihatlah perubahan warna pada benang pengaman dan perisai logo Bank Indonesia pada pecahan Rp 100 ribu dan Rp 50 ribu. Temukan juga perubahan warna angka pada pecahan Rp 100 ribu, Rp 50 ribu, Rp 20 ribu, dan Rp 10.000. Misal warga masyarakat tidak menemukannya, patut dicurigai bahwa itu uang palsu.

2. Diraba
Pada uang asli, masyarakat akan merasakan tekstur yang kasar pada gambar utama, gambar lambang negara, dan angka nominal huruf terbilang. Tekstur kasar juga ada di frasa "NEGARA KESATUAN REPUBLIK INDONESIA" dan frasa "BANK INDONESIA".

Halaman:

Editor: Langgeng Widodo


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah