Berjiwa Pemimpin Cerdas Jujur dan Bijaksana: Karakter Weton Kamis Pahing, Dibalik Misteri Lakune Gunung

29 Mei 2024, 14:35 WIB
Weton Kamis Pahing, dibalik misteri Lakune Gunung. Menurut rimbon Jawa, berjiwa pemimin cerdas jujur dan bijaksana /Ilustrasi/ Unsplash.com/@jasongoodman_youxventures

KARANGANYARNEWS – Kalian kelahiran hari pasaran atau neptu weton Kamis Pahing? Inilah sederet keistimewaan karakter weton Kamis Pahing, dibalik misteri Lakune Gunung. Menurut Primbon Jawa, berjiwa pemimpin cerdas jujur dan bijaksana.

Akurasi hitungan rumus logika matematik Primbon Jawa, hingga saat ini masih diyakini masyarakat yang berlatar adat tradisi dan budaya Jawa, teruntuk menguak misteri berbagai aspek kehidupan.

Baik terkait karakter atau watak kepribadian, misteri dibalik bertemunya jodoh pinasti atau pasangan ikatan cinta, kesesuaian karir profesi profesi, demikian juga  misteri pasang surutnya aliran rejeki.

 Baca Juga: 6 Jurus Dewa Penangkal Kesialan Hidup Hari Nahas Weton Kamis Pahing

Hitungan rumus logika matematik dalam Primbon Jawa, didasarkan atas lambang bilangan masing-masing jumlah lambang bilangan hari dan pasaran, sering disebut juga saptawara dan pancawara.

"Saptawara terdiri tujuh hari masing-masing hari Ahad (Minggu), Senin, Selasa, Rabu, Kamis, Jumat, dan Sabtu. Sementara pncawara terdiri lima pasaran masing-masing Legi, Pahing, Pon, Wage, dan Kliwon," terang Praktisi Primbon Jawa Ki Buyut Lawu. 

 

Misteri Lakne Gunung

Berdasarkan hitungan rumus logika matematik Primbon Jawa, kelahiran neptu weton Kamis Pahing berlambang bilangan (17). Jumlah ini didapat dari nilai angka neptu hari Kamis (8), ditambah neptu pasaran Pahing (9).

 Baca Juga: Berlimpah Harta dan Samawa: 8 Jodoh Weton Kamis Pahing, Dibalik Kesetiaan Dewa Kumajaya Dewi Kumaratih

Penulis buku 'Astrologi Jawa Milenial' tadi menjelaskan, kelahiran hari pasaran atau neptu weton Kamis Pahing dinaungi misteri aura spiritual misteri Lakune Gunung, perjalanan gunung.

Aura spiritual misteri Lakune Gunung yang menaunginya, menjadikan kelahiran weton Kamis Pahing memilik karakter penyabar, lembut hati, suka mengalah dan sangat peduli.

Disebutkan, kelahiran hari pasaran Kamis Pahing dikarunia kepandaian di atas rata-rata, berwawasan luas, dan pandai merangkai kata terutama dalam bahasa lisan atau berbicara.

 

Berjiwa Pemimpin Cerdas Jujur dan Bijaksana

Menurut Primbon Jawa, dibalik misteri Lakune Gunung, keistimewaan karaker weton Kamis Pahing cerdas jujur dan setia janji.  Selain itu juga penyabar dan ulus ikhlas sedekah tanpa pamrih kepada siapa saja yang membutuhkan uluran tangan.

 Baca Juga: 29 Karakter Wanita Weton Rabu Legi: Dilengkapi Asmara Jodoh dan Hoki Rejeki

Lebih dari itu, pemilik jumlah lambang bilangan (17) ini juga sebagai pribadi yang rajin bekerja, tidak suka berpangku tangan dan senantiasa berusaha keras teruntuk menggapa cita-citanya. 

Karakter atau watak keribadiannya  teguh, tidak gampang terpengaruh. Karena aura spiritual Lakune Gunung yang menaungi kehidupannya itu juga, kelahiran neptu weton Kamis pahing sangat berbakat jadi pemimpin yang kharismaik.

"Weton Kamis pahing, dibalik misteri Lakune Gunung. Menurut rimbon Jawa, beriwa pemimin cerdas jujur dan bijaksana serta senantiasa melindungi serta ngayomi," kata Ki Buyut Lawu.

 

Kebenaran Absolut

Namun demikian, menurut Ki Buyut permasalahan nasib dan keberuntungan, karir profesi, maupun kecocokan jodoh seseorang adalah misteri kehidupan yang tidak dapat diungkap secara akurat oleh hasil perhitungan neptu weton ini.

 Baca Juga: Pekerjaan Terhoki Weton Rabu Legi: Dibalik Misteri Aras Kembang, Kenapa Harus Pilih Bidang Pendididikan?

Jikalau hasil diteksi dalam hitungan rumus logika matematik ini menurut kalian kurang bagus, jadikanlah penspirit untuk berikstiar dan berdoa kepada Tuhan Yang Maha Kuasa, agar keterpurukan nasib tidak menimpa kehidupan kita.

Sedangkan kalau dalam hitungan neptu weton ditemukan hal terbaik, anggaplah sebagai harapan, doa dan lebih menspirit kita bersyukur kepada Tuhan Yang Maha Esa.

“Kebenaran paling absolut tiada lain hanya dimiliki Allah Yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang,” terang Ketua Komunitas Kiai Damar Seseluh (Spirit Reliqius, Cultural dan Educatian).***

Editor: Kustawa Esye

Tags

Terkini

Terpopuler