Ciri yang ketiga adalah pengakuan tanpa relasi. Mengaku percaya Yesus adalah Tuhan, mengaku orang Kristen, mengaku melayani Tuhan, tetapi tidak ada relasi dengan Tuhan. Tuhan tidak mengenal dia karena apa yang dilakukan ternyata tidak sesuai dengan panggilannya, tidak sesuai dengan identitasnya. Tuhan hanya dijadikan alat untuk mencapai tujuannya. Pengakuan nama Tuhan hanya digunakan untuk mencapai tujuan pribadi, ambisi pribadi, maka kata Tuhan enyahlah, Aku tidak mengenal kamu. Mengaku percaya Yesus, mengaku anak Tuhan, mengaku orang gereja, mengaku melayani Tuhan, tetapi Tuhan tidak kenal. Inilah yang ciri yang ketiga yaitu pengakuan tanpa relasi.
Yesus berkata kepada kita bahwa kita adalah ranting yang menempel pada pokok anggur, yaitu Yesus sendiri. Supaya makanan yang bergizi dan nutrisi-nutrisi yang baik bisa disalurkan kepada ranting-rantingnya dan menghasilkan buah yang baik. Tetapi sangat miris, kita melihat ada orang yang melakukan mujizat, ada orang yang memanggil nama Tuhan, ada orang yang mengaku Kristen namun ternyata tidak memiliki relasi dengan Tuhan.
Berkenaan dengan Firman Tuhan pada hari ini, Kekristenan yang hampa dicirikan dengan tiga hal, yaitu: jabatan tapi tanpa panggilan, melayani tanpa pertobatan, dan pengakuan tanpa relasi. Amin
(Pdt. Robertus Sela, M.Th, Sekretaris Umum Sinode Gereja Gerakan Pentakosta)