Network
KARANGANYARNEWS – Dikaruniai sukses karir profesi dan tajir melintir sepanjang kehidupannya. Inilah hoki rejeki kelahiran neptu weton Sabtu Legi, dibalik misteri Khodam Bala Sewu, menurut hitungan rumus logika matematik Primbon Jawa.
Setiap hari pasaran kelahiran seseorang, disebutkan dalam Primbon Jawa, dikarunia misteri Khodam pendamping serta pelindung sepanjang kehidupannya. Kelahiran neptu weton Sabtu Legi, didampingi misteri Khodam Bala Sewu.
Khodam yang sering dikait-kaitkan sebagian masyarakat dengan hal-hal yang berbau mistis dan beraura spiritual, menurut etimologi atau asal-usul katanya berasal dari Bahasa Arab.
Baca Juga: Pilih politisi atau Pengacara: 9 Pekerjaan Terhoki Weton Sabtu Legi, Menurut Primbon Jawa
Secara harfiah artinya pembantu, penjaga, pelindung atau pengawal khusus yang mendampingi seseorang. Praktisi Primbon Jawa Ki Buyut Lawu menyebutkan, dalam spirit spiritual kejawen Khodam disebut ‘perewangan’, aura spiritual atau makhluk tidak kasat mata yang membantu manusia dalam urusan tertentu.
Secara ilmiah, Khodam merupakan ‘ego state’ yang ada dalam diri manusia sejak lahir sampai meninggal dunia. ‘Ego state’ selain yang terbawa sejak laih, ada juga tercipta dari pengalaman batiniah berdaya emosional dan atau psikologis tinggi.
Karakter Weton Sabtu Legi
“Semisal trauma psikolos, phobia, puasa secara intens, membaca sebuah matra, membaca wirid, dan sebagainya,” terang Ki Buyut Lawu yang juga penulis buku ‘Astrologi Jawa Melenial’ tadi.
Baca Juga: Tersukses Meraup Limpahan Rejeki, Inilah Jodoh Terhoki Kelahiran Weton Sabtu Legi
Sedangkan Khodam yang mendampingi dan melindungi sejak lahir, sebutan dan penamaannya dideteksi atau diketahui dari jumlah lambang bilangan masing-masing neptu weton kelahiran seseorang.
Untuk mendapatkan jumlah lambang bilangan masing-masing neptu weton, gabungan hari dan pasaran seseorang dapat dihitung dengan rumus logika matematik Pribon Jawa.
Menurut hitungan rumus logika matemati Primbon Jawa, neptu weton Sabtu Legi memiliki keistimewaan limpahan rezeki dibalik aura spiritual Khodam Bala Sewu yang mendampingi dan dan melindunginya.
Baca Juga: 3 Weton Wanita Tinggi Inner Beauty: Anti Sial, Semua Pria Jatuh Hati
Khodam Bala Sewu, memiliki aura spiritual tinggi yang terbawa sejak neptu weton Sabtu Legi terlahir ke dunia. Slain itu, kelahiran hari pasaran ini juga dikaruniai kepribadian welas asih, tulus ikhlas tanpa pamrih membantu setiap orang yang membutuhkan pertolongan.
Tajir Melintir
Dijelaskan juga Ki Buyut Lawu, neptu weton Sabtu Legi yang memiliki jumlah lambang bilangan (14), juga dinaungi aura spiritual positif Dewa Betara Gana Ganesha. Karakter dia selain pekerja keras, tidak mau berpangku tangan atau menganggur.
Selebihnya kelahiran hari pasaran Sabtu Legi dinaungi Lakune Rembulan, watak kepribadiannya disukai banyak orang karena bisa menjadi tempat berkeluh kesah, dan bisa memberi pencerahan kegalauan hati orang lain.
Baca Juga: Hidup Miskin Terlilit Pinjaman Online: Waspadai, Kesialan Hidup Weton Jumat Kliwon
Neptu hari Sabtu memiliki energi yang berasal dari elemen atau unsur tanah, berpengetahuan luas, suka bepergian, jiwa petualangan dia demi menemukan jati dirinya, welas asih, dan tidak mudah menyerah.
Itulah yang membuatnya selalu dapat mewujudkan impian atau cita-citanya, sukses karir profesinya dan mendongkrak deras limpahan rejeki sepanjang kehidupannya.
Namun demikian, menurut Ki Buyut permasalahan nasib dan keberuntungan seseorang adalah misteri kehidupan yang tidak dapat diungkap secara akurat oleh hasil perhitungan neptu weton ini.
Berikhtiar dan Berdoa
Jikalau hasil diteksi dalam hitungan rumus logika mate matik ini menurut kalian kurang bagus, jadikanlah penspirit untuk berikstiar dan berdoa kepada Tuhan Yang Maha Kuasa agar keterpurukan nasib dalam kehidupan tidak menimpa kita.
Baca Juga: 4 Jodoh Weton Jumat Kliwon, Menurut Primbon Jawa: Sukses Kaya Raya dan Samawa
Sedangkan kalau dalam hitungan neptu weton ditemukan hal terbaik, anggaplah sebagai harapan, doa dan lebih menspirit kita bersyukur kepada Tuhan Yang Maha Esa.
Kebenaran paling absolut tiada lain hanya dimiliki Allah Yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang," terang Ketua Komunitas Kiai Damar Seseluh (Spirit Reliqius, Cultural dan Educatian) tadi.***
