Network
KARANGANYARNEWS – Setiap hari pasaran kelahiran seseorang, didampingi dan dinaungi misteri Khodam sepanjang kehidupannya. Wanita weton Minggu Kliwon, didampingi misteri Khodam Dewi Nawangwulan. Menurut Primbon Jawa, dikaruniai kehidupan tajir melintir cantik jelita sampai usia senja.
Khodam yang sering dikait-kaitkan dengan hal-hal berbau mistis ini, menurut etimologi atau asal-usul katanya dari Bahasa Arab yang berarti pembantu, penjaga, pelindung atau pengawal khusus.
Praktisi Primbon Jawa Ki Buyut Lawu menyebutkan, dalam spirit spiritual dan mitologi masyarakat Jawa, Khodam disebut ‘perewangan’, aura spiritual atau makhluk tidak kasat mata yang membantu manusia dalam urusan tertentu.
Baca Juga: 10 Keistimewaan Weton Minggu Kliwon, Dibalik Karakter Introvert Misteri Lakune Lintang
Secara ilmiah, Khodam merupakan ‘ego state’ yang ada dalam diri manusia sejak lahir sampai meninggal dunia. ‘Ego state’ selain yang terbawa sejak laih, ada juga tercipta dari pengalaman batiniah berdaya emosional dan atau psikologis tinggi.
“Semisal trauma psikolos, phobia, puasa secara intens, membaca sebuah matra, membaca wirid, dan sebagainya,” terang Ki Buyut Lawu yang juga penulis buku ‘Astrologi Jawa Melenial’ tadi.
Misteri Khodam Dewi Nawangwulan
Khodam yang mendampingi dan melindungi seseorang sejak lahir, sebutan dan penamaannya dideteksi atau diketahui dari jumlah lambang bilangan masing-masing neptu weton kelahiran seseorang.
Baca Juga: Cantik Mempesona Berlimpah Harta: Wanita Weton Sabtu Wage, diBalik Misteri Titisan Dewi Nawangwulan
Untuk mendapatkan jumlah lambang bilangan masing-masing neptu weton, gabungan hari dan pasaran seseorang dapat dihitung dengan rumus logika matematik Pribon Jawa.
Dijelaskan Ki Buyut Lawu, hasil hitungan rumus logika matematik Primbon Jawa teruntuk neptu weton Minggu Kliwon, jumlah lambang bilangannya (13). Didapat dari simbul angka hari Minggu (5), ditambah pasaran Kliwon (8).
Tergolong neptu weton teristimewa, selain jumlah lambang bilangannya tinggi (13) wanita kelahiran hari pasaran atau neptu weton Minggu Kliwon juga didampingi dan dilindungi misteri Khodam Dewi Nawangwulan.
Dalam mitologi 'Babat Tanah Jawa' dikisahkan, Dewi Nawangwulan adalah bidadari dari Kayangan yang turun ke bumi, bersama enam bidadari lainnya.
Baca Juga: Berlimpah Rejeki dan Tak Sakit Hati: 7 jodoh Weton Minggu Kliwon, Dibalik Misteri Lakune Lintang
Karena selendang yang menjadi sayap terbang Dewi Nawangwulan disembunyikan Jaka Tarub, dia tak dapat kembali ke Kayangan bersama enam saudaranya.
Tajir Melintir Cantik Jelita
Dewi Nawangwulan yang kemudian dinikahi Jaka Tarub, menurunkan trah atau dinasti raja-raja di tanah Jawa paska runtuhnya era keemasan atau kejayaan kerajaan Majapahit.
Sebagaimana dijelaskan Ki Buyut Lawu, wanita kelahiran neptu weton atau hari pasaran Minggu Kliwon disebut istimewa, karena juga dinaungi misteri aura spiritual Lintang Laweyan.
Baca Juga: 10 Keistimewaan Weton Minggu Kliwon, Dibalik Karakter Introvert Misteri Lakune Lintang
Lintang Laweyan, memberikan energi atau aura kepada neptu wanita weton Minggu Kliwon memiliki watak kepribadian lemah lembut, sopan satun dan sangat pintar merangkai kata.
Selebihnya wanita kelahiran Minggu Kliwon juga suka membantu kesulitan serta kesusahan sesamanya. Selain bertipe wanita pendiam, juga penyabar membuat orang-orang di sekitarnya merasa nyaman berada di dekatnya.
Dibalik misteri Khodam Dewi Nawangwulan dan Lintang Laweyan wanita weton Minggu Kliwon dikarunia tinggi inner beauty yang beraura spiritual dikaruniai kehidupan tajir melintir cantik jelita sampai usia senja.
Berikhtiar dan Berdoa
Namun demikian, menurut Ki Buyut Lawu permasalahan nasib dan keberuntungan seseorang adalah misteri kehidupan yang tidak dapat diungkap secara akurat oleh hasil perhitungan neptu weton ini.
Baca Juga: Pilih PNS atau BUMN? Pekerjaan Terhoki, Dibalik Karakter Introvert Weton Sabtu Wage
Jikalau hasil diteksi dalam hitungan rumus logika mate matik ini menurut kalian kurang bagus, jadikanlah penspirit untuk berikstiar dan berdoa kepada Tuhan Yang Maha Kuasa agar keterpurukan nasib dalam kehidupan tidak menimpa kita.
Sedangkan kalau dalam hitungan neptu weton ditemukan hal terbaik, anggaplah sebagai harapan, doa dan lebih menspirit kita bersyukur kepada Tuhan Yang Maha Esa.
Kebenaran paling absolut tiada lain hanya dimiliki Allah Yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang," terang Ketua Komunitas Kiai Damar Seseluh (Spirit Reliqius, Cultural dan Educatian) tadi.***
