Sementara Dirjen IAEA, Rafael Mariano Grossi mengatakan, perubahan iklim yang melanda dunia saat ini menjadi tantangan bagi para peneliti untuk mengembangkan varietas tanaman unggul.
“Dunia saat ini dihadapkan pada tantangan serius, yaitu perubahan iklim dan ancaman terhadap ketahanan pangan,” kata Rafael Mariano Grossi.
“Upaya mencari solusi bersama perlu terus dilakukan masyarakat global, di antaranya melalui pemanfaatan teknologi nuklir oleh para pakar nuklir di banyak negara yang mengembangkan varietas tanaman unggul baru,” imbuhnya.
Baca Juga: Primbon Jawa, Inilah 8 Jodoh Pinasti Neptu Weton Selasa Kliwon
Selanjutnya, Dirjen FAO, Qu Dongyu, mengatakan penghargaan ini merupakan kontribusi nyata teknologi nuklir terhadap ketahanan pangan global.
FAO dan IAEA akan terus mendukung peningkatan kapasitas para peneliti bidang pangan dalam rangka mendukung keberlanjutan riset mutasi radiasi.
Penghargaan Outstanding Achievement Award juga diberikan FAO dan IAEA kepada sepuluh negara lain, yakni Tiongkok, Kuba, India, Bangladesh, Iran, Malaysia, Mali, Pakistan, dan Afrika Selatan. ***