Jelang Hari Raya Waisak, Ini 10 Jejak Candi Mendut

- 13 Mei 2022, 11:40 WIB
Kisah perjalanan Sang Buddha, dapat ditemukan di Candi Mendut
Kisah perjalanan Sang Buddha, dapat ditemukan di Candi Mendut /Instagram @dadungz/

KARANGANYARNEWS - Kekhusyukan perayaan Waisak, selain dapat dilihat di Candi Borobudur, juga dapat disaksikan di Candi Mendut, yang letaknya hanya 3 km dari Candi Borobudur.

Candi ini diperkirakan memiliki ikatan dengan Candi Borobudur dan Candi Pawon, yang terletak pada satu garis lurus arah utara selatan.
Inilah 10 jejak Candi Mendut, yang dilansir dari candi.perpusnas.go.id.

1. Lebih Tua dari Borobudur

Meski belum ada kepastian kapan Candi Mendut dibangun, namun para ahli menduga bahwa candi yang dibangun Raja Indra, raja pertama dari wangsa Syailendra ini diduga dibangun tahun 824 M, yang didasarkan pada isi Prasasti Karangtengah (824 M), artinya keberadaannya lebih awal daripada Candi Borobudur.

2. Pemugaran

Candi yang terletak di Desa Mendut, Kecamatan Mungkid, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah ini, pertama kali ditemukan kembali pada tahun 1836, kecuali bagian atapnya, dan pemugaran juga pernah dilakukan pada candi, yakni tahun 1897-1904, tahun 1908 dan tahun 1925, untuk menyempurnakan bentuk atap, memasang kembali stupa-stupa dan memperbaiki sebagian puncak atap.

3. Relief Cerita

Candi yang memiliki denah dasar berbentuk segi empai, dengan tinggi bangunan mencapai 26,40 m ini, pada dinding kaki candi dihiasi 31 buah panel, memuat berbagai relief cerita, pahatan bunga serta sulur-suluran yang indah

4. Bilik Lorong

Pintu masuk ke ruangan dalam tubuh candi dilengkapi bilik penampil yang menjorok keluar, berbentuk lorong dengan langit-langit seperti rongga memanjang dengan penampang segi tiga.

5. Penuh Pahatan

Beberapa panil berpahat, tampak di beberapa dinding pipi tangga, yang menggambarkan ajaran Buddha.

6. Tiga Kubus Atap Candi

Meski tidak diketahui bentuk asli dari puncak candi, namun candi ini memiliki atap terdiri dari tiga kubus, yang disusun semakin ke atas makin kecil, dihiasi 48 stupa kecil.

7. Kuwera dan Hariti

Relief sepasang suami istri Kuwera dan Hariti, bisa dilihat di dinding dalam bilik penampil, yang memberikan gambaran pertobatan raksasa pemakan manusia, setelah bertemu Buddha, yang akhirnya berubah menjadi dewa kekayaan serta pelindung anak-anak.

8. Relief Kehidupan Buddha

Kehidupan Buddha, dapat dilihat pada beberapa bagian dinding, seperti dinding selatan dengan relief Bodhisattwa Avalokiteswara, yang duduk dibawah naungan pohon kalpataru, serta di bagian lain, yang menggambarkan sebuah kolam dengan bunga teratai, kolam tersebut berasal dari air mata Buddha yang menetes karena sedih, memikirkan kesengsaraan umat manusia di dunia.

9. Dewi Tara

Di dinding sisi utara, terlihat relief yang menggambarkan Dewi Tara, yang memiliki delapan tangan, sedang duduk di atas padmasana, diapit dua orang lelaki, sambil memegang tiram, wajra, cakra, dan tasbih, dengan keempat tangan kirinya, sedangkan keempat tangan kanan memegang cawan, kapak, tongkat, dan kitab.

10. Arca Buddha

Arca berjumlah tiga buah berada dalam tubuh Candi Mendut, yakni Buddha Cakyamuni, Avalokiteswara dan Maitreya, yang digambarkan dalam posisi duduk, dengan sikap tangan dharmacakramudra, yakni sikap sedang mewejangkan ajaran. ***

Editor: Kustawa Esye


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x