Cegah Heat Stroke pada Musim Haji, Jangan Tunggu Haus!

- 28 Mei 2022, 22:38 WIB
Jemaah haji bisa mengalami heat exhausted, bahkan heat stroke. Karenanya, asupan mineral cukup menjadi kunci penting menjaga jemaah haji tetap terhidrasi dengan baik. (Foto ilustrasi: Pixabay)
Jemaah haji bisa mengalami heat exhausted, bahkan heat stroke. Karenanya, asupan mineral cukup menjadi kunci penting menjaga jemaah haji tetap terhidrasi dengan baik. (Foto ilustrasi: Pixabay) /

KARANGANYARNEWS - Petugas Kesehatan Haji diminta untuk dapat mengedukasi, baik diri sendiri maupun jemaah haji untuk menjaga diri agar selalu terhidrasi dengan baik, terutama pada saat menjalankan ibadah haji di Arab Saudi. Hal ini disampaikan pada rapat koordinasi Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Bidang Kesehatan, Kamis, 26 Mei 2022.

Koordinator Promosi Kesehatan PPIH Bidang Kesehatan, Edi Supriyatna mengatakan, perbedaan suhu ekstrem ditambah kelembaban rendah di Arab Saudi, menimbulkan potensi dehidrasi bagi jemaah haji.

Kondisi ini dapat mengarah pada situasi lebih parah, yakni heat exhausted, bahkan heat stroke. Asupan mineral cukup menjadi kunci penting menjaga jemaah haji tetap terhidrasi dengan baik.

Baca Juga: Update Anak Ridwan Kamil Hilang di Swiss, Polisi Terbitkan Yellow Notice

''Kunci dehidrasi adalah mineral loss, jadi harus minum air yang dicampur elektrolit, jangan tunggu haus,'' ujar Edi Supriyatna, dilansir dari laman resmi Kementerian Kesehatan, kemkes.go.id.

Fungsi elektrolit di sini bukan sebagai obat diare, melainkan pengganti mineral yang hilang selama menjalankan aktivitas di tengah cuaca sangat terik dan minim kelembaban.

Konsumsi elektrolit dilakukan setelah jemaah haji melakukan aktivitas di luar hotel, dengan mencampurkan 1 sachet oralit dengan 600 ml air.

Selain itu jemaah juga diminta untuk minum air lima hingga enam botol sehari dengan takaran 600 ml air setiap botolnya.

Lebih lanjut, Edi Supriyatna menyampaikan jemaah haji diminta menghindari paparan sinar matahari langsung.

Baca Juga: Partneran dengan Bos Tajir, Raffi Ahmad Akusisi Saham Klub Liga Italia Lecce?

Sebaiknya melengkapi dengan alat pelindung diri (APD), salah satunya dengan menggunakan topi.

Selain itu jemaah juga diminta untuk sering menyemprot bagian tubuh terpapar sinar matahari langsung, terutama muka dan tangan.

Jemaah juga diminta untuk menggunakan pakaian longgar dan mudah menyerap keringat, serta selalu menggunakan alas kaki saat bepergian.

''Edukasi ini harus dijalankan mulai dari sekarang, sebelum jemaah haji berangkat,'' tutup Edi Supriyatna. ***

Editor: Andi Penowo

Sumber: kemkes.go.id


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x