Beda Awal Puasa Ramadhan 2024, Ketua PBNU Gus Fahrur: Tetap Saling Menghormati

- 6 Maret 2024, 10:05 WIB
Ketua PBNU, Ahmad Fahrur Rozi: semua umat Muslim di Indonesia diserukan tetap saling menghormati
Ketua PBNU, Ahmad Fahrur Rozi: semua umat Muslim di Indonesia diserukan tetap saling menghormati /Foto: NU Online/

Ketua Lembaga Falakiayah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (LF PBNU) Kiai Sirril menyatakan, melalui pengamatan atau tajribah, hilal tidak mungkin dapat dirukyat pada 29 Sya’ban 1445 H atau bertepatan hari Ahad, 10 Maret 2024.

“Untuk awal Ramadhan tahun ini, dengan memperhatikan posisi hilal baik tinggi maupun elongasinya secara pengalaman atau tajribah hilal tidak mungkin dirukyat pada Ahad Sore, 10 Maret,” jelas Kiai Sirril.

Baca Juga: DRAMATIS dan MEMILUKAN: 2 Korban Tebing Longsor Meregang Nyawa Berpelukan 

Disebutkan ulama ahli falak tadi, Langkah Ikmal/ istikmal Sya’ban sebagaimana tertulis di almanac PBNU sudah benar, Insya Allah fix 1 Ramadhan 1445 H bertepatan dengan 12 Maret 2024 Masehi.

Kiai Sirril juga menyatakan, LF PBNU akan melakukan rukyatul hilal atau pemantauan hilal awal Ramadhan 1445 H pada Ahad 10 Maret 2024.

Pertemuan ini, akan akan digelar di 50 hingga 60 titik yang tersebar di berbagai wilayah Indonesia. Mencangkup zona Indonesia Timur, Tengah dan juga Barat.

Baca Juga: 14 Keluarga Mengungsi, 3 Korban Sekeluarga: Bencana Tebing Longsor di Sragen

Disebutkan, pelaksanaan rukyat ini juga akan dilakukan bersama pihak-pihak terkait. Baik petugas Kementerian Agama setempat, Pengadilan Agama, BMKG dan Masyarakat.

 

Awal Puasa Ramadhan 2024 Muhammadiyah

“Dalam memutuskan penetapan awal bulan Ramadhan, Muhammadiyah menggunakan metode Hisab Wujudul Hilal Hakiki,” kata Sekretaris Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah.

Halaman:

Editor: Kustawa Esye


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x