Semarak Iduladha, Keraton Solo Gelar Arak-arakan Gunungan Grebeg Besar

- 18 Juni 2024, 22:49 WIB
Keraton Kasunanan Solo menghelat arak-arakan gunungan Grebeg Besar dalam rangka Hari Raya Iduladha 1445 Hijriyah, Selasa, 18 Juni 2024. (Foto: Dok. Istimewa)
Keraton Kasunanan Solo menghelat arak-arakan gunungan Grebeg Besar dalam rangka Hari Raya Iduladha 1445 Hijriyah, Selasa, 18 Juni 2024. (Foto: Dok. Istimewa) /

KARANGANYARNEWS - Keraton Kasunanan Solo kembali menghelat Grebeg Besar dalam rangka Hari Raya Iduladha 1445 Hijriyah, Selasa, 18 Juni 2024. Prosesi budaya tradisional kali ini mengandung tiga unsur penting, yakni pelestarian, pengembangan, dan inovasi. 

Seremonial grebeg dimulai pukul 10.00 WIB. Tak ada yang berubah dalam prosesi Hajad Dalem Garebeg Besar Jimawal 1957 ini dari tahun-tahun sebelumnya.

Sepasang gunungan jaler (pria) dan estri (perempuan) berisi pala kependem, pala kesimpar, dan pala gumantung diarak dari kompleks keraton menuju Masjid Agung Surakarta. Dua gunungan simbol kesuburan itu lalu didoakan sebelum diperebutkan masyarakat.

Baca Juga: Usai PKS, PDIP Karanganyar Sambangi PKB dan Gerindra Jelang Pilkada 2024

Pengageng Parentah Keraton Solo, KGPH Dipokusumo, mengatakan upacara Garebeg Keraton Kasunanan digelar setahun tiga kali, yakni Grebeg Besar (Iduladha), Grebeg Maulud (sekatenan atau maulud nabi), dan Grebeg Syawal (Idulfitri atau puasa). 

Grebeg Besar 2024 dihelat sesuai perhitungan kalender Jawa, yakni tanggal 10 besar atau bertepatan pada Selasa, 18 Juni 2024.

Keraton Kasunanan Solo menghelat arak-arakan gunungan Grebeg Besar dalam rangka Hari Raya Iduladha 1445 Hijriyah, Selasa, 18 Juni 2024. (Foto: Dok. Istimewa)
Keraton Kasunanan Solo menghelat arak-arakan gunungan Grebeg Besar dalam rangka Hari Raya Iduladha 1445 Hijriyah, Selasa, 18 Juni 2024. (Foto: Dok. Istimewa)

"Grebeg sudah dilaksanakan sejak era Demak sampai sekarang dan telah ditetapkan sebagai warisan cagar budaya tak benda garda peringkat nasional," jelasnya.

Disebutkan, prosesi Grebeg Besar kali ini mengandung tiga unsur penting, yakni pelestarian, pengembangan, dan inovasi baru, namun tanpa menghilangkan inti pelaksanaan sebagai wujud syukur kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala karena selalu diberi keberkahan, rahmat, hidayah, dan inayah. 

Halaman:

Editor: Andi Penowo


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah