Diklaim Pertama di Indonesia, Teknologi Sunat Terbaru ini Tidak Bikin Anak Laki-laki Meringis Kesakitan

- 13 Juni 2022, 16:42 WIB
Ilustrasi
Ilustrasi /Pixabay

KARANGANYARNEWS - Anda remaja tapi belum berani sunat? Takut sakit? Jangan khawatir karena saat ini sudah ada teknologi sunat yang tidak bikin sakit dan proses penyembuhannya pun sebentar.

Kelebihan dari teknologi sunat terbaru tersebut adalah hanya butuh waktu tiga menit untuk prosesnya. Teknologi ini dikatakan, juga berbeda dengan teknologi laser yang sebelumnya sudah ada di Indonesia.

Teknologi sunat terbaru yang dimaksud adalah yang baru-baru ini diperkenalkan oleh Dokter Spesialis Bedah Saraf dari Perhimpunan Dokter Spesialis Bedah Saraf, dr. Mahdian Nur Nasution, Sp.BS. Teknologi sunat tersebut, kata Mahdian, memperkenalkan teknologi sunat atau sirkumsisi dengan metode laser.

Metode sunat laser yang diklaim pertama di Indonesia ini menggunakan teknologi Optical Microwave Amplification by the Stimulated Emission of Radiation (MASER) dari Jerman.

"Teknologi ini memiliki prinsip dasar mengalirkan gelombang elektromagnetik melalui fiber optik yang diproses melalui generator sehingga memiliki efek potong yang presisi dan tanpa luka bakar," kata dr. Mahdian di Rumah Sunat dr. Mahdian, Jakarta, Senin 13 Juni 2022.

Apa bedanya dengan laser?

Lalu, apa bedanya dengan alat sunat metode laser yang sebelumnya sudah berkembang di Indonesia.

Ia menjelaskan, anggapan tentang "sunat laser" yang selama ini beredar sebetulnya tidak memakai alat laser, melainkan elektrokauter yang tidak menggunakan sinar dan berisiko. Alat ini mengeluarkan panas yang berisiko menimbulkan luka bakar, jika mengenai saraf, dampaknya dapat berbahaya karena mengganggu fungsi penis.

Ia mengatakan, teknologi laser yang dulu disebut MASER ini sebenarnya menggunakan sinar laser, menggunakan panjang gelombang tertentu, sinarnya fokus pada titik tertentu alias presisi, mengeluarkan cahaya dengan intensitas tinggi dan tidak menyebabkan luka bakar.

Laser sebelumnya sudah dipakai di dunia medis untuk pengobatan kelainan kulit, batu ginjal, operasi mata hingga tumor.

Teknologi ini ia pakai karena punya risiko komplikasi yang minimal dan tidak menyebabkan kerusakan jaringan. Dengan waktu tindakan kurang dari tiga menit, tanpa jahitan, perdarahan relatif minimal hingga hampir tanpa perdarahan, sunat dengan metode laser disebut tanpa rasa nyeri dan proses penyembuhan pun lebih cepat.

Pada kondisi normal, luka bisa sembuh selama tiga hingga lima hari terutama bila tak ada inflamasi berlebihan. Jika perawatan pascasunat tidak baik, misalnya bagian yang disunat terkena debu atau kotor serta disentuh-sentuh, penyembuhan bisa lebih lama. 

Namun, pada umumnya anak yang sudah dikhitan dengan metode ini bisa langsung beraktivitas pada hari berikutnya. Setelah sunat, disarankan untuk kontrol kembali agar tenaga medis bisa memeriksa bekas luka sunat.

Ketua Umum Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia Periode 2018-2021 dr. Daeng Mohammad Faqih, SH., MH, mengatakan metode ini merupakan terobosan mutakhir yang patut diacungi jempol karena memberikan rasa aman terhadap pasien.

"Ini terobosan pelayanan medis untuk sunat di Indonesia," tutup Daeng sebagaimana dilansir KaranganyarNews dari AntaraNews

Editor: Ken Maesa Pamenang

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah