Potensi Penyaluran KPR Perumahan Subsidi BTN Capai 169.300 Unit, Bisa KPR FLPP, KPR BP2BT dan KPR TAPERA

- 4 Maret 2022, 08:20 WIB
Pembangunan rumah subsidi di Joho Mojolaban, Sukoharjo.
Pembangunan rumah subsidi di Joho Mojolaban, Sukoharjo. /Langgeng Widodo/


KARANGANYARNEWS-Bank Tabungan Negara mentargetkan penyaluran pembiayaan untuk Perumahaan Subsidi sebanyak 169.300 ribu unit di 2022. Penyaluran melalui beberapa skema.

"Seperti KPR FLPP, KPR BP2BT dan KPR Tapera," kata Direktur Utama BTN Haru Koesmahargyo usai gelaran RUPST di Jakarta, dalam siaran pers, Rabu (2/3/2022).

Dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) BTN menetapkan target kredit atau pembiayaan tumbuh 9%-11%, Dana Pihak Ketiga (DPK) juga tumbuh 9%-11%.

"Sedang laba bersih ditargetkan naik pada kisaran 10-13% dan NPL gross diharapkan membaik pada kisaran 3,4%-3,5%," jelasnya.

Untuk mencapai target pertumbuhan kredit itu, lanjut dia, perseroan akan mengoptimalkan program perumahan nasional. KPR FLPP, KPR BP2BT dan KPR Tapera. 

BTN juga akan meningkatkan KPR di segmen milenial melalui kerja sama pembangunan Transit Oriented Development (TOD) dengan BUMN Karya dan Top Developer serta program KPR untuk mielnial. Seperti KPR Gaess for Millenials dengan fitur Graduate Payment Mortgage (GPM) dan KPR Hits.

"BTN juga akan mengembangkan kredit komersial dan korporasi yang memiliki value chain di sektor perumahan," jelas Haru.

Kemudian, untuk mencapai target itu pula, lanjut dia, BTN akan memperluas partnership untuk penyaluran kredit pada segmen fixed income dengan melanjutkan program KPR TWP AD dan ekspansi BTN Solusi di segmen institusi, Lembaga Pemerintah, Kementerian dan Korporasi BUMN lainnya.

Sementara untuk menjaga momentum pertumbuhan laba bersih, perseroan akan menjaga yield kredit di kisaran 7%-8% dengan meningkatkan kontribusi kredit bermarjin tinggi, terutama kredit payroll dan SME. BTN juga akan melanjutkan tren penurunan Cost of Fund dengan meningkatkan CASA dan DPK Ritel.

Laba bersih perseroan juga didorong untuk meningkatkan kontribusi Fee Based Income (FBI), yakni dengan mengembangkan sumber-sumber FBI baru. Seperti pengembangan fee treasury di segmen ritel, penjualan produk wealth dan peningkatan transaksi digital banking baik user mobile banking, internet banking dan cash management.

Halaman:

Editor: Langgeng Widodo


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x