Network
KARANGANYARNEWS - Harga Telur per Kg Turun, Peternak Blitar Mengeluh Rugi karena Harga Jagung Malah Naik. Peternak ayam ras petelur di Kabupaten Blitar, Jawa Timur, mengeluhkan kondisi pasar yang tidak menguntungkan. Pasalnya, harga telur di tingkat peternak terus turun, sementara harga jagung sebagai pakan utama ayam malah naik.
Dikutip KaranganyarNews dari Gerakan Peternak Rakyat Indonesia (Gaprindo), pada Kamis, 31 Agustus 2023. Ketua Asosiasi Peternak Ayam Ras Petelur Kabupaten Blitar, Agus Setiawan, harga telur di tingkat peternak saat ini berkisar antara Rp 18.000 hingga Rp 19.000 per kilogram. Padahal, harga normalnya seharusnya Rp 22.000 per kilogram.
“Kami merugi sekitar Rp 3.000 sampai Rp 4.000 per kilogram. Ini sudah berlangsung sejak awal tahun ini. Penyebabnya adalah over produksi telur di Jawa Timur,” kata Agus seperti yang tertulis di laman berita Mitra Today.
Baca Juga: Dahsyat! 5 Manfaat Konsumsi Telur Rebus, Jaga Kesehatan Mata hingga Turunkan Berat Badan
Agus menjelaskan, over produksi telur terjadi karena banyak peternak yang memperpanjang masa produksi ayam mereka. Biasanya, ayam petelur diproduksi selama 72 minggu, tetapi ada yang memperpanjang hingga 80 minggu.
“Kalau banyak yang memperpanjang masa produksi, maka jumlah telur yang beredar di pasar akan bertambah. Ini menyebabkan penawaran lebih besar dari permintaan, sehingga harga turun,” ujar Agus.
Selain itu, Agus juga mengatakan bahwa harga jagung sebagai pakan utama ayam petelur juga mengalami kenaikan. Saat ini, harga jagung di tingkat peternak mencapai Rp 4.500 per kilogram, padahal harga normalnya sekitar Rp 3.500 per kilogram.
“Kenaikan harga jagung ini disebabkan oleh faktor cuaca dan musim tanam. Saat ini sedang musim kemarau, sehingga pasokan jagung berkurang. Selain itu, banyak petani yang beralih menanam komoditas lain yang lebih menguntungkan,” tutur Agus.
Baca Juga: Cukup Tiga Langkah, Ini Resep Telur Ceplok Asam Manis yang Praktis
