KARANGANYARNEWS - Semua hari pada dasarnya baik. Namun, sebagian masyarakat Jawa punya penghitungan untuk menentukan hari baik menggelar pernikahan berdasarkan Primbon Jawa betajemur Adammakna.
Penghitungan hari baik menurut Primbon Jawa Betajemur Adammakna ini biasanya berdasarkan weton (tanggal dan hari pasaran kelahiran) kedua calon mempelai.
Di luar hari baik tersebut berarti merupakan hari tidak baik atau hari naas sehingga menjadi pantangan dan harus dihindari untuk menggelar hajatan termasuk menikah.
Baca Juga: Wajib Tahu, Primbon Sederet Pasangan Weton Paling Tak Berjodoh
Penghitungan hari naas tersebut misalnya bertepatan dengan hari pasaran meninggalnya anggota keluarga seperti ayah, ibu, nenek dan kakek, saudara kandung. Ada juga penghitungan untuk menghindari hari atau bulan tertentu.
Menurut Primbon Jawa betajemur Adammakna, hari-hari tersebut merupakan kelompok hari tidak baik atau hari naas untuk menyelenggarakan hajatan, salah satunya menikah.
Dikutip dari Primbon Jawa Betajemur Adamakna, berikut hari-hari tertentu yang biasanya dihindari atau menjadi pantangan masyarakat Jawa untuk mengadakan hajatan.
Baca Juga: Bak Mendapat Durian Rutuh 8 Weton Ini Berlimpah Rezeki di Bulan Maret, Apakah Kamu Salah Satunya?
Hari naas keluarga
Hari naas keluarga yang pertama adalah hari dan pasaran meninggalnya orang tua dari bapak ibu calon pengantin.
Jika orang tua dari bapak ibu calon pengantin masih hidup, yang dihindari adalah hari dan pasaran meninggalnya kakek, nenek dari bapak ibu kedua calon mempelai.
Ketiga adalah hari dan pasaran meninggalnya saudara kandung calon pengantin berdua, kalau ada.
Baca Juga: 5 Weton Wanita Ini Dinaungi Dewi Keberuntungan, Banyak Bawa Rezeki
Hari tidak baik di dalam Bulan
Bulan Jumadilakir, Rejeb dan Ruwah hari Rabu, Kamis dan Jumat
Bulan Puasa, Sawal, dan Dulkaidah hari Jumat, Sabtu dan Minggu
Bulan Besar, Sura dan Sapar, hari Senin, Selasa, Sabtu dan Minggu
Bulan Mulud, Bakdamulut dan Jumadilawal hari Senin, Selasa, Rabu dan Kamis
Baca Juga: Ini 12 Weton Wanita Setia Menurut Primbon Jawa, Idaman Para Pria
Hari tidak baik di dalam Tahun
Tahun Alip hari Selasa Pon dan Sabtu Paing
Tahun Ehe hari Sabtu Paing dan Kamis paing
Tahun Jimawal hari Kamis Paing dan Senin Legi
Tahun Je hari Senin Legi dan Jumat Legi
Tahun Dal hari Jumat Kliwon dan Rabu Kliwon
Tahun Be hari Rabu Kliwon dan Minggu Wage
Tahun Wawu hari Minggu Wage dan Kamis Kliwon
Tahun Jimakir hari Kamis Pon dan Selasa Pon
Baca Juga: Primbon Rabu Pon; Catat, 5 Weton Paling Berjodoh dengan Karakteristikmu
Tanggal tidak baik di dalam Bulan
Bulan Sura tanggal 6, 11 dan 18
Bulan Sapar tanggal 1, 10 dan 20
Bulan Mulud tanggal 1, 8, 10, 15 dan 20
Bulan Bakdamulud tanggal 10, 12, 20 dan 28
Bulan Jumadilawal tanggal 1, 10, 11 dan 28
Bulan Jumadilakir tanggal 10, 14 dan 18
Bulan Rejeb tanggal 2 , 13, 14, 18 dan 27
Bulan Ruwah tanggal 4, 12, 13, 26 dan 28
Bulan Puasa tanggal 7, 9, 20 dan 24
Bulan Syawal tanggal 2, 10 dan 20
Bulan Dulkaidah tanggal 2, 9, 13, 22 dan 28
Bulan Besar tanggal 6, 10, 12 dan 20
Baca Juga: Ini Ciri-ciri Wanita yang Gampang Selingkuh Menurut Weton Primbon Jawa
Samparwangke
Samparwangke secara harafiah berarti menyampar atau tersandung bangkai (mayat). Primbon Jawa Betajemur Adammakna menyebut ada beberapa Wuku atau zodiak Jawa yang merupakan hari tidak baik, yaitu:
Wuku Warigalit, hari Senin Kliwon
Wuku Bala, hari Senin Legi
Wuku Langkir, hari Senin Paing
Wuku Sinta, hari Senin Pon
Wuku Tambir, hari Senin Wage
Baca Juga: Wanita Bermulut Kecil Punya Gairah Besar dan Tahan Lama, Kata Primbon Jawa Asmaragama
Taliwangke
Taliwangke artinya mengikat bangkai atau mayat. Taliwangke dihitung berdasarkan hari dan pasaran dalam wuku tertentu.
Sebagian masyarakat Jawa menghindari Taliwangke untuk menyelenggarakan hajatan, termasuk pernikahan. Seperti Samparwangke, hari Taliwangke adalah pantangan menggel;ar hajatan
Yang termasuk Taliwangke adalah:
Baca Juga: Sifat dan Watak Wanita Berdasarkan Ciri-ciri Fisik Menurut Primbon Jawa
Bulan Dulkangidah dan Jumadilawal Wuku Wuye, hari Senin Kliwon
Bulan Besar dan Jumadilakir Wuku Wayang, hari Selasa Legi
Bulan Sura dan Rejeb Wuku Landep, hari Rabo Paing
Bulan Sapar dan Ruwah Wuku Warigalit, hari Kamis Pon
Bulan Mulud dan Puasa Wuku Kuningan, hari Jumat Wage
Bulan Bakdamulud dan Syawal Wuku Kuruwelut, hari Sabtu Kliwon.***