Network
KARANGANYAR-Batik dari Girilayu Matesih Karanganyar dinilai sebagai batik tulis terbaik di dunia dan berkualitas premium.
Hal itu dikatakan Kepala Dinas Pariwisata Pemuda dan Olahraga Karanganyar Titis Sri Jawoto dan Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Solo Nugroho Joko Prastowo, usai pembukaan pelatihan keuangan pribadi dan usaha bagi para pengrajin batik tulis di Balai Desa Girilayu, Matesih, Karanganyar.
"Saya sudah keliling berbagai tempat untuk membandingkan dan banyak orang juga membandingkan bahwa Batik Girilayu dinilai masih yang terbaik," kata Titis.
Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Solo Nugroho Joko Prastowo menambahkan, selain kualitas premium, Batik Girilayu juga menyimpan sejarah panjang perbatikan di Indonesia, khususnya di Surakarta. "Oleh sebab itu harus dilestarikan," kata dia.
Lantaran kualitas premium, lanjut Joko, maka kemasannya harus disesuaikan jangan asal-asalan. Pasarnya juga harus jelas menengah atas. "Jangan sampai batiknya dikemas sembarangan dan dijual sembarangan, bisa-bisa menurunkan citra atau branding."
Sementara itu, pelatihan keuangan pribadi dan usaha bagi di Balai Desa Girilayu bertujuan untuk melatih para para pengrajin batik tulis memisahkan keuangan pribadi dengan keuangan usaha (perusahaan). Selama ini keuangan mereka masih campur jadi sati.
"Dengan pemisahan keuangan, pemisahan aset antara keuangan keluarga dan keuangan usaha, diharapkan usaha mereka semakin maju," kata Joko.
Pelatihan keuangan pribadi dan usaha bagi di Balai Desa Girilayu adalah yang ketiga. Sebelumnya, BI Solo juga memberi pelatihan manajemen dan pemasaran dengan menghadirkan pakar marketing nasional Hermawan Kertajaya.
Lalu, BI Solo juga memberi pelatihan teknis membatik dan pewarnaan dengan menghadirkan pakar batik dari Universitas Gajah Mada. Selain memberi pendampingan, BI Solo juga membangun showroom untuk memajang batik tulis di Desa Girilayu
