Apresiasi Sekolah Tani Bentukan PKS, Bupati Karanganyar : Petani Milenial Jangan Sekedar Mencangkul

- 29 Desember 2021, 08:24 WIB
Sekolah Tani Ternak Nelayan Indonesia (STNNI) bentukan PKS di Desa Berjo, Ngargoyoso, Karanganyar.
Sekolah Tani Ternak Nelayan Indonesia (STNNI) bentukan PKS di Desa Berjo, Ngargoyoso, Karanganyar. /Langgeng Widodo/


KARANGANYARNEWS-Bupati Karanganyar Juliyatmono menyambut baik ide PKS mendirikan Sekolah Tani Ternak Nelayan Indonesia (STTNI). Menurut dia, ide tersebut merupakan inovasi maju cerdas dan peka terhadap jaman, yakni menurunnya populasi petani.

Hanya saja Juliyatmono berpesan pada para bertani di era menial bukan sekedar mencangkul tetapi yang lebih urgen adalah menciptakan pasar komoditas pertanian agar produk petani berdaya saing secara internasional.

"Kami mengapresiasi ide genius PKS mendirikan sekolah tani, ternak dan nelayan. Semoga bisa membawa manfaat pengembangan kolaborasi dengan kekayaan alam di Karanganyar,' ungkap Bupati di sela peresmian STTNI di Desa Berjo, Ngargoyoso, Karanganyar, Selasa (28/12/2021).

Selain Bupati Juliyatmono, peluncuran STTNI oleh Presiden PKS Akhmad Syaikhu itu juga dihadiri Forkompimda setempat, para pengurus DPP PKS, DPW Jateng, dan DPD Karanganyar serta sejumlah petani milenial PKS dari berbagai daerah.

Presiden PKS Akhmad Syaikhu mengatakan, disadari atau tidak populasi petani di Indonesia terus menyusut angkanya secara signifikan setiap tahunnya terutama petani dari kalangan mudaMenurut Syaikhu, hal itu merupakan ancaman serius soal perlunya regenerasi petani peternak dan nelayan di Indonesia.

Dikatakan, hingga 2021 populasi anak muda yang terjun ke bidang pertanian hanya 2,7 juta orang dan angka itu terus menyusut. Padahal dipastikan petani klasik konvensional kalangan tua usia diatas 50 tahun yang saat ini masih sebanyak 33 juta orang terus menyusut setiap tahun karena faktor usia.

Data Lembaga Pengetahuan Indonesia atau LIPI menyebutkan ancaman kepunahan populasi petani di Indonesia akan terjadi pada tahun 2065 atau 44 tahun lagi. "Untuk itulah PKS jemput bola menginisiasi program regenerasi petani, peternak dan nelayan melalui program pendirian STTNI," kata Syaikhu.

Program STTNI, lanjut dia, bukan sekadar formalitas melainkan program DPP PKS yang secara riil ada dan nyata. Meski diakui program itu tidak seekstrim sekolah formal, tapi STTNI memiliki ketrampilan langsung tentang cara bertani beternak dan bernelayan disesuaikan jamannya.

STTNI ada gurunya, ada sertifikatnya juga serta ada metode ilmunya yang diajarkan secara praktis kepada peserta didik. "Saya berharap dari STTNI yang didirikan di Karanganyar ini menjadi tonggak pendirian STTNI di kabupaten/kota lainnya se Indonesia."

Ketua Badan Pemenangan Pemu Bappilu DPD PKS Jawa Tengah Rohadi Widodo akan terus mensupport keberadaan sekolah tani ternak dan nelayan tersebut agar tetap eksis dan berkembang.

Halaman:

Editor: Langgeng Widodo


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x