Network
KARANGANYARNEWS - PT Rumpun Sari Kemuning (RSK), selaku pengelola kawasan Kebun Teh Kemuning, Ngargoyoso, Karanganyar berjanji melakukan reboisasi di area tersebut tahun ini.
Hal ini dilakukan sebagai respons terhadap keresahan masyarakat atas alih fungsi lahan kebun teh menjadi kawasan wisata.
Direktur PT RSK, Walidi, menjelaskan bahwa pihaknya telah menyiapkan 5.000 bibit pohon untuk ditanam secara bertahap.
Tahap pertama, 1.000 bibit pohon akan ditanam di sepanjang Jalan Margolawu, yang merupakan jalan alternatif penghubung jembatan kaca hingga ke bukit paralayang.
Baca Juga: Tanggapan Bupati Juliyatmono Beredarnya Kabar Aksi Kawanan Klitih Karanganyar
"Tahap kedua kami agendakan pada bulan Juni hingga Juli," terang Walidi.
PT RSK, yang didirikan oleh Yayasan Rumpun Diponegoro, mengelola 423 hektare kebun teh di lima desa: Kemuning, Segoro Gunung, Ngargoyoso di Kecamatan Ngargoyoso, serta Gumeng dan Jenawi di Kecamatan Jenawi.
Walidi menjelaskan bahwa dari beberapa proyek yang dikerjakan, belum ada 10% dari luas lahan yang dikelola PT RSK yang dialihfungsikan.
Lahan-lahan yang sudah ditata nantinya akan dilakukan penanaman kembali atau reboisasi tanaman teh.
"Konsep kami adalah pengembangan untuk agrowisata kebun teh," ungkapnya.
Walidi mengaku tidak mengetahui secara detail terkait pengerjaan proyek, karena itu menjadi urusan Direktur Utama PT RSK.
Baca Juga: Terciduk Mau Perang Sarung, Gerombolan Remaja Digaruk Polisi
"Saya hanya ngurusi soal tanaman saja. Untuk kerjasama dengan pengembang atau investor yang masuk, itu beliau pak direktur utama yang mengetahui," paparnya.
Walidi menambahkan, setelah adanya aksi protes dari masyarakat beberapa hari lalu, tidak ada pengerjaan proyek apapun. Kecuali warga yang melintas di Jalan Margomulyo untuk memetik teh.
"Kami juga masih menunggu dari pemerintah Kabupaten Karanganyar untuk duduk bersama melakukan pembahasan terkait dengan kebun teh Kemuning ini," tandasnya.
Reboisasi dan Masa Depan Agrowisata
Reboisasi di kawasan Kebun Teh Kemuning merupakan langkah penting untuk menjaga kelestarian alam dan keseimbangan ekosistem.
Selain itu, reboisasi juga dapat membantu mencegah erosi tanah dan menjaga kualitas air.
Di sisi lain, pengembangan agrowisata di Kebun Teh Kemuning dapat memberikan manfaat ekonomi bagi masyarakat sekitar.
Agrowisata dapat membuka peluang usaha baru dan meningkatkan pendapatan masyarakat.
Namun, pengembangan agrowisata harus dilakukan dengan memperhatikan kelestarian alam dan budaya lokal.
Baca Juga: Ramadan di Solo: Berburu Menu Buka Puasa di Pasar Takjil Ramadan Manahan
Penting untuk memastikan bahwa pengembangan agrowisata tidak merusak lingkungan dan tidak berdampak negatif pada kehidupan masyarakat sekitar.
Pemerintah Kabupaten Karanganyar, PT RSK, dan masyarakat perlu duduk bersama untuk membahas dan merumuskan rencana pengembangan Kebun Teh Kemuning yang berkelanjutan. Rencana tersebut harus mempertimbangkan aspek ekonomi, sosial, dan lingkungan.
Dengan kerjasama dan komitmen dari semua pihak, Kebun Teh Kemuning dapat menjadi kawasan agrowisata yang lestari dan memberikan manfaat bagi semua pihak.***
