Tausiah Hari Ini; Ingin Mengubah Dunia, Segeralah Memulai dari Diri Sendiri

10 Juni 2022, 23:23 WIB
Drs. H. Moch Isnaeni, M,Pd. /dok pribadi/

Tausiah |.| Ustadz Moch Isnaeni

PAKAR Tafsir Alquran Prof Muhammad Quraish Shihab, menekankan  penerapan akhlak dan cita-cita ke arah lebih baik harus diawali dari diri sendiri.

Terkait hal di atas, Prof Muhammad Quraish Shihab mengilustrasikannya dengan untaian kisah tauladan dan sangat inspiratif sebagai berikut;

Diceritakan, ada seorang yang bercita-cita ingin mengubah dunia. Karena dirasakan akan memakan waktu lama, juga disebabkan perjalanan usianya dia pun memastikan sangat sulit dilakukan.

Baca Juga: Tausiah Hari Ini; Catat, Inilah Jawabnya Kenapa Kita Harus Bekerja Keras

Dia pun kemudian menurunkan kadar cita-citanya, dari mengubah dunia menjadi ingin mengubah masyarakat di negerinya. Ini pun, juga dirasakan sulit bagi dirinya. Akhirnya, dia memutuskan untuk mengubah ke arah lebih baik keluarganya.

Setelah kian bertambah tua usianya, dia pun berfikir; “Seandainya saya memulai sejak dulu dari diri saya sendiri, niscaya saya telah dapat mengubah yang lebih luas sedari dulu”.

Masih terkait hal ini, pesan Nabi Muhammad SAW; “Ibda' binafsik tsumma man ta'ulu”. Mulailah dari diri sendiri, kemudian orang di sekitarmu.

Baca Juga: Tausiah Hari Ini; Ingat, Urip Iku Sak Madya Ae Guys

Untuk melakukan perubahan, fokuslah pada diri sendiri baru kemudian diperluas. Rasulullah menguncapkan hal itu, jauh sebelum Mahatma Gandhi.

Mulailah dari diri sendiri. Mengapa? Mahatma Gandhi kemudian pun berujar “If you want to change the world, start with yourself.”

Beberapa point yang dapat kita gali dari hadits di atas adalah; “Kalau anda tidak bisa berbuat baik, jangan halangi orang lain untuk mencari kebaikan,” tutur penyusun Tafsir Al-Quran Al-Misah.

Baca Juga: Tausiah Hari Ini; Inilah Jawaban, Kenapa Harus Selektif Memilih Teman

1.Innamal a'malu bin niyaat

“Sesungguhnya, semua amal perbuatan itu tergantung dari niatnya”. Niat siapa? Tentu niat kita sendiri.

Niat seperti apa? Untuk beberapa jenis ibadah, niat ada yang berpendapat sunnah untuk dilafadzkan, tetapi niat dalam hati itu wajib.

Niat untuk apa? Nah, ini yang sering masih kita lakukan secara keliru. Ibadah yang sempurna sekalipun, bila niatnya adalah untuk terlihat alim, sholih, dan islami, tentu ibadahnya akan menjadi riya.

Baca Juga: Tausiah Hari Ini; Temanmu Adalah Cerminan Karakteristikmu

Oleh karenanya, niat untuk ibadah itu harus diluruskan. Untuk level saya, mungkin ibadah masih diniatkan untuk memperoleh pahala. Mudah-mudahan kita bisa berniat ibadah sampai levelnya Sayyidah Rabi'ah Al- Adawiyyah yang ber syair :

"Tuhanku, tenggelamkan aku dalam lautan cinta-Mu... Hingga tak ada sesuatu pun yang menggangguku dalam jumpa-Mu.

Ya Allah, jika aku menyembah-Mu, karena takut neraka, bakarlah aku di dalamnya... Dan jika aku menyembah-Mu, karena mengharap surga, campakkanlah aku darinya...

Baca Juga: Tausiah Hari Ini; Menguak Misteri Daun Kematian, Sidratal Muntaha

Tetapi, jika aku menyembah-Mu demi Engkau semata, janganlah Engkau enggan memperlihatkan wajah-Mu yang abadi padaku."

Dan pada suatu saat beliau membawa air di tangan kiri dan obor di tangan kanan, ketika orang bertanya, "Ke mana engkau akan pergi Rabi'ah?"

Beliau menjawab, "Aku mau ke langit, untuk membakar surga dan memadamkan api neraka, agar keduanya tak menjadi sebab manusia menyembah-Nya. Sekiranya Allah tak menciptakan pahala dan siksa, masih adakah diantara mereka yang menyembah-Nya?"

Baca Juga: Tausiah Hari Ini; Serahkan Pada Ahlinya, Bukan Karena Kolosi dan Nepotisme

2.Akhlaq yang baik

Apa yang dimaksud dengan akhlaq yang baik? Yaitu akhlaq -- atau budi pekerti menurut KBBI -- yang disuritauladani oleh Rasulullah Muhammad SAW, seperti yang termaktub pada Al-Qur'an surat Al-Ahzab, 33: 21:

Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah. ***

Drs. H. Moch Isnaeni, M,Pd. |.| Ketua Majelis Pustaka dan Informasi (MPI)  Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM), Ketua Komisi Dialog FKUB, Pembina DDII, Sekretaris Dai Kantibmas Polres dan praktisi dakwah media cetak maupun online di Kabupaten Klaten.

Editor: Kustawa Esye

Tags

Terkini

Terpopuler