Daerah Zona Merah Diminta Bikin Rumah Sakit Darurat

- 1 Juli 2021, 01:27 WIB
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranomo didampingi Wali Kota Gibran Rakabuming Raka serta Komandan Korem 074/Warastratama Surakarta, Kolonel Inf Dedy Suryadi meninjau rumah sakit darurat di Benteng Vastenburg Solo, Rabu (30/6/2021).
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranomo didampingi Wali Kota Gibran Rakabuming Raka serta Komandan Korem 074/Warastratama Surakarta, Kolonel Inf Dedy Suryadi meninjau rumah sakit darurat di Benteng Vastenburg Solo, Rabu (30/6/2021). /Dokumenhtasi/Humas Pemprov Jateng

KARANGANYARNEWS-Seluruh kota/kabupaten di Jawa Tengah yang masuk zona merah diminta untuk menambah tempat tidur sebanyak 40 persen dari yang sudah tersedia. Jika tak mampu, daerah diminta membuat rumah sakit darurat sebagai langkah cepat penanganan.

Hal itu disampaikan Gubernur Ganjar Pranowo saat mengecek rumah sakit darurat di Benteng Vastenburg Solo bersama Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka, Rabu (30/6).bMenurut Ganjar, rumah sakit darurat adalah cara paling tepat untuk penanganan lonjakan kasus Covid-19.

"Solo sudah punya, Semarang, Kendal dan Banyumas juga sudah punya. Maka saya dorong area berbahaya lain seperti Kudus, Jepara, Grobogan dan lainnya juga membuat rumah sakit darurat," kata Ganjar.

Pihaknya siap membantu dalam penanganan sarana prasarana sekaligus SDM tenaga kesehatan. Meski diakui, penyiapan SDM tenaga kesehatan saat ini cukup sulit. Ganjar mengaku sudah berkoordinasi dengan organisasi profesi seperti IDI, PPNI dan Persi. Semuanya siap untuk membantu.

"Tapi rasa-rasanya tetap kurang. Maka saya usulkan kerjasama dengan perguruan tinggi. Mahasiswa yang sudah semester akhir bisa didorong untuk membantu. Tidak harus menangani Covid, tapi memangani pasien umum lainnya," jelasnya.

Danrem 074/Warastratama Surakarta, Kolonel Inf Dedy Suryadi mengatakan, rumah sakit darurat di Benteng Vastenburg Solo memiliki kapasitas 80 tempat tidur. Saat ini, rumah sakit darurat tersebut merawat 51 pasien.

Pasien yang dirawat di tempat itu lanjut Dedy merupakan pasien Covid-19 yang bergejala. Namun, gejala pasien masih ringan. "Tadi kami sampaikan ke pak Gubernur untuk suplai oksigen, agar penanganan pasien yang sedang dan berat bisa kami laksanakan di sini. Jadi tidak perlu ke rumah sakit," jelasnya.

Editor: Langgeng Widodo


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah