Hati-hati! Covid Varian Delta Menyebar di Jawa Tengah, Ini Wilayahnya

- 12 Juli 2021, 16:46 WIB
Gubernur Ganjar Pranowo memimpin rapat evaluasi penanganan Covid-19 di kantornya, Senin (12/7/2021)
Gubernur Ganjar Pranowo memimpin rapat evaluasi penanganan Covid-19 di kantornya, Senin (12/7/2021) /Dokumem/Humas Pemprov Jateng

KARANGANYARNEWS -Covid varian delta diduga telah menyebar di beberapa daerah di Jawa Tengah. Dari 106 sampel yang dikumpulkan dari beberapa kota/kabupaten, ada 95 sampel positif varian delta setelah dites genome sequencing.

"Artinya ada 89,6 persen yang varian delta. Bahayanya lagi, varian ini juga menyerang anak-anak di bawah usia 17 tahun. Sebanyak 23 sampel varian delta adalah sampel anak-anak, sisanya dewasa," jelas Gubernur Ganjar Pranowo usai memimpin rapat evaluasi penanganan Covid-19 di kantornya, Senin (12/7).

Daerah yang sampelnya menunjukkan varian delta, kata Ganjar, diantaranya Kudus, Salatiga, Jepara, Grobogan, Magelang, Kota Magelang, Karanganyar dan Solo. Rinciannya, dari 72 sampel asal Kudus, 62 positif varian delta.

Kemudian, Salatiga ada 6 yang dites, hasilnya 5 varian delta. Jepara ada tiga, semuanya varian delta. Grobogan dua sampel, semuanya varian delta. Magelang dua sampel, dua-duanya varian delta. Koa Magelang dan Karanganyar masing-masing tiga sampel, semuanya varian delta. Dan terakhir Solo dengan 16 sampel, semuanya varian delta.

Dengan sampel itu, jelas Ganjar, artinya prosentase varian delta di Jateng cukup tinggi. Hal itulah yang diduga menjadi penyebab tingginya angka penularan kasus di Jateng akhir-akhir ini.

"Maka pergerakan masyarakat harus dikurangi. Masyarakat harus lebih tahu soal ini. Memang tidak enak, tidak nyaman. Tapi kita harus melakukan itu, sebab kalau tidak, ini akan membahayakan semuanya," tegasnya.

Sementara itu di tengah penerapan PPKM Mikro Darurat, Ganjar meminta masyarakat mengurangi mobilitas. Sebab sampai saat ini, mobilitas masyarakat Jateng masih cukup tinggi.

Kepolisian akan menambah lokasi lokasi penyekatan. "Saya minta antar Bupati/Wali Kota melakukan kebijakan seragam. Industri juga saya minta patuh betul pada aturan yang berlaku, yang kritikal esensial harus mengikuti ketentuan, tidak boleh ada kerumunan," ucapnya.

Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah, Yulianto Prabowo menambahkan, belum ada varian berbahaya lain selain varian delta di Jateng. Varian delta juga menjadi ancaman karena penularan dan fatalitasnya sangat tinggi.

Halaman:

Editor: Langgeng Widodo


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah