Dua Hari PTM, Siswa SD Kian Dapat Beradaptasi Prokes Ketat

- 1 September 2021, 23:18 WIB
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo berbincang-bincang dengan siswa SD yang melaksanakan PTM  terbatas
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo berbincang-bincang dengan siswa SD yang melaksanakan PTM terbatas /humas pemprov jateng/

KARANGANYARNEWS – Dua hari menjalani PTM terbatas, anak didik  sejumlah SD di Kota Semarang kian dapat beradaptasi dengan prokes ketat yang diberlakukan di sekolah mereka masing-masing.

Demikian temuan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, seusai Sidak pelaksanaan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) terbatas sejumlah Sekolah Dasar (SD) di Kota Semarang, Rabu 01 September 2021.

Dalam Sidak yang dilakukan sambil gowes pagi ini, Ganjar mengawali kunjungannya ke SDN Kedungpane 02, Kecamatan Mijen, Kota Semarang. Saat tiba di lokasi, belum terlihat banyak aktivitas di sekolah tersebut.

Baca Juga: Ganjar Sayangkan Siswa Naik Angkot atau Ojek, Temuan PPKM Hari Kedua

Meski belum banyak siswa yang datang, terlihat telah ada seorang guru yang berjaga di depan pintu gerbang memegang thermo gun. Sementara di dalam kelas, baru ada beberapa siswa kelas 6 dan kelas 5.

Hampir semua siswa yang ditemui Ganjar di dalam kelas, kepada Gubernur Jateng mengaku berangkat sekolah tanpa diantar orang tuanya. Mereka berangkat jalan kaki,  karena jarak sekolah dengan rumahnya memang tidak jauh.

"Jalan kaki, Pak. Sampai sekolah langsung cuci tangan. Lebih senang belajar di sekolah daripada di rumah, bisa bertemu teman," kata hampir semua siswa yang ditanyai Ganjar.

Baca Juga: Dikbud Jateng Usulkan Aplikasi Skrining Bagi Siswa

Sekolah selanjutnya yang juga didatangi Ganjar,  SDN Tambakaji 04, Kecamatan Ngaliyan, Kota Semarang. Berbeda dengan SD sebelumnya, di SDN Tambakaji 04 sudah lebih banyak siswa yang mengikuti PTM terbatas.

Perbedaan lainnya, mayoritas siswa SDN Tambakaji 04 berangkat sekolah diantar  orangtuanya. Penerapan protokol kesehatan di sekolah ini, juga dinilai Ganjar sudah bagus.

"Dari sini saja sudah bagus, sudah ada rutenya, di kotak-kotak. Harapannya, mengajak disiplin agar dari sini (antre) itu bisa mengatur jarak. Tadi dicek juga suhu dan sebagainya, menurut saya bagus. di kelas juga relatif bagus," kata dia.

Baca Juga: 2.539 Sekolah di Jateng Gelar PTM , Ganjar: Terapkan 5 Prinsip Siap

Saat meninjau aktivitas di ruang kelas, Ganjar melihat anak-anak sudah mulai terbiasa PTM terbatas, dengan metode masuk kelas bergiliran.

"Anak-anak nampaknya terbiasa. Kalau kita melihat bisa disiplin seperti ini dan orang tua bisa antar-jemput, akan berjalan lancar. Anak-anak saya lihat juga riang gembira," katanya.

Ganjar juga mengapresiasi SDN Tambakaji 04, sudah melakukan inovasi dengan model pembelajaran hybrid. Di setiap kelas dipasang dua kamera, sisi belakang dan depan. Siswa yang belajar di rumah, jugadapat berinteraksi langsung dengan guru atau teman-temannya di kelas melalui google meet.

Baca Juga: Penurunan Covid-19 di Jateng Kian Oke, Tinggal 2 Kabupaten-Kota Berlevel 4

"Gurunya kreatif. Metode ini bisa mendekatkan mereka yang di rumah dan di sekolah. Ketika mereka bergiliran (masuk) lama-lama akan muncul kebiasaan, sekolah di rumah dan di sekolahan yang hybrid itu akan menjadi sesuatu yang biasa,” ungkap Ganjar.

Sementara itu, Kepala SDN Tambakaji 04, Sutriyono, menambahkan siswa yang mengikuti PTM terbatas terdiri atas siswa kelas 5 dan 6. Tiap tingkat dibagi dal empat kelas dengan jadwal masuk sekolah sesuai urutan ganjil-genap.

"Total siswa kelas 5 dan 6 itu sekitar 160-an, mengikuti pembelajaran setengahnya, tiap kelas dibagi masing-masing empat ruang. Kami juga pakai metode blended learning (hybrid), siswa yang di kelas belajar langsung tatap muka dengan guru, yang di rumah mengikuti secara online," jelasnya.Baca Juga: Seragam Sekolah Memberatkan Ortu, Ganjar : Nggak Seragam, Nggak Pengaruh

Sutriyono menambahkan, untuk mengatur agar tidak terjadi kerumunan saat masuk ke lingkungan sekolah, para siswa per kelas mendapat jadwal masing-masing. Selanjutnya mereka akan mengikuti pembelajaran maksimal dua jam. ***

Editor: Kustawa Esye


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah