Api Dharma dalam Setiap Hari Raya Waisak, Inilah Makna Filosi Bagi Kehidupan Kita

- 15 Mei 2022, 23:05 WIB
Prosesi pengambilan api dharma dari Mrapen, Kabupaten Grobogan, setiap menjelang Hari Raya Waisak
Prosesi pengambilan api dharma dari Mrapen, Kabupaten Grobogan, setiap menjelang Hari Raya Waisak /kemenag.go.id/

KARANGANYARNEWS - Pengambilan api abadi dari Mrapen, Kabupaten Grobogan, menjadi salah satu rangkaian terpenting dalam setiap prosesi Hari Raya Waisak.

Sebagaimana dalam Hari Raya Waisak 2566 BE atau tahun 2022 M ini, api dharma yang diambil dari Grobogan tiba di Candi Mendut Sabtu, 14 Mei 2022  pukul 16.05 WIB dilanjutkan ritual persemayaman api dharma.

Sejumlah biksu dan umat Buddha secara bersama-bersama memanjatkan doa, usai memanjatkan doa di depan altar, mereka melakukan pradaksina  mengelilingi Candi Mendut tiga kali searah jarum jam, pukul 18.20 WIB.

Baca Juga: Jelang Hari Raya Waisak, Ini 11 Pesona Candi Kalasan

Sambil membawa obor api di tangan. Bante Dhammavuddho, Ketua Keluarga Cendekia Budha Indonesia (KCBI) menjelaskan, penyemayaman api secara simbolis sebagai bentuk pencahayaan batin makhluk yang diliputi kegelapan. 

“Kami memaknai api sebagai semangat untuk menerangi. Jadi seperti Waisak ini,  Buddha datang ke dunia untuk membawa penerangan bagi semua makhluk,” kata Bante Dhammavuddho.

Ditambahkan juga, Waisak tahun ini merupakan momen untuk mempraktikkan Dharma ajaran Sang Buddha. Tepatnya, sebagai ladang berkah kebahagian.

Baca Juga: Mengintip Alamat Vihara di Tulungagung, Blitar dan Kediri

Sumber lainnya, dilansir KaranganyarNews.com Minggu, 15 Mei 2022 dari kemenag.go.id dijelaskan, api merupakan perlambang dharma yang menjadi ajaran Sang Buddha. 

Halaman:

Editor: Kustawa Esye


Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x