Api Dharma dalam Setiap Hari Raya Waisak, Inilah Makna Filosi Bagi Kehidupan Kita

- 15 Mei 2022, 23:05 WIB
Prosesi pengambilan api dharma dari Mrapen, Kabupaten Grobogan, setiap menjelang Hari Raya Waisak
Prosesi pengambilan api dharma dari Mrapen, Kabupaten Grobogan, setiap menjelang Hari Raya Waisak /kemenag.go.id/

Disebutkan, manusia memiliki kegelapan batin berupa keserakahan (loba), kebencian (dosa), dan kebodohan.  Dharma Sang Buddha, mengajarkan bagaimana manusia bisa mengikis tiga kegelapan manusia tadi. Caranya, mengembangkan batin hingga memiliki cinta kasih, welas asih, dan empati .  

“Ketiga hal ini bila dilaksanakan, maka orang ini akan memiliki kebijaksanaan,” kata  Paniran saat memberikan sambutan jelang proses pengambilan api abadi di Mrapen.

 Baca Juga: Misteri Pembunuhannya Masih Gelap, Ini 10 Fakta Kronologi Mayat Perempuan di Kebumen

“Manusia juga harus mengembangkan  meditasi  agar mendapatkan suatu pencerahan. Jadi api ini menerangi kegelapan batin menjadi terang, menjadi baik dalam kehidupan sehari hari,” Paniran, Pgs Direktur Urusan Agama  dan Pendidikan Agama  Buddha.  

DIjelaskan, setelah sampai di Candi Mendut api alam dari Mrapen tadi dijadikan media ritual dan puja-puja, malam harinya dibawa berjalan  sesuai jarum jam  mengelilingi candi sebanyak tiga kali, barulah disemayamkan di altar.

“Altar itu tempat suatu persembahan  untuk memuja kepada Buddha. Patung itu sebenarnya bukan kita sembah, tapi kita mengingat  bahwa Buddha Gautama merupakan Guru junjungan kita,” kata Paniran sebagaimana diunggah kemenag.go.id. 

Baca Juga: Terkuak Identitasnya, Ini Misteri Penemuan Mayat Perempuan di Kebumen

Dalam unggahan portal resmi Kementrian Agama RI ini Ketua Umum Walubi,  Hartati Murdaya mengatakan, api merupakan sumber penerangan dan kekuatan. Batin manusia gelap karena dipenuhi  keserakahan,  kebencian, dan kebodohan.

Karenanya, manusia membutuhkan  kekuatan penerangan dan energi  untuk bisa melawan sang aku atau sang ego.

“Itulah tugas utama untuk memerangi , melawan dan memenagkan sang aku, agar kehidupan ini menjadi tenang, tentram, bahagia,” kata Hartati. 

Halaman:

Editor: Kustawa Esye


Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah