Sabet Perunggu, Anthony Jadi Penutup Manis Indonesia di Olimpiade Tokyo 2020

- 2 Agustus 2021, 23:36 WIB
Pebulutangkis tunggal putra Indonesia Anthony Sinisuka Ginting menutup penampilan Kontingen Indonesia di Olimpiade Tokyo 2020 dengan raihan medali perunggu (Foto: NOC Indonesia)
Pebulutangkis tunggal putra Indonesia Anthony Sinisuka Ginting menutup penampilan Kontingen Indonesia di Olimpiade Tokyo 2020 dengan raihan medali perunggu (Foto: NOC Indonesia) /

KARANGANYARNEWS – Pebulutangkis tunggal putra Indonesia Anthony Sinisuka Ginting menutup penampilan Kontingen Indonesia di Olimpiade Tokyo dengan manis. Pemuda kelahiran 20 Oktober 1996 mampu merebut medali perunggu pada debutnya di pesta olahraga paling prestisius se-dunia.

Anthony berkibar seusai menumbangkan Kevin Corfon (Guatemala) dengan skor 21-11, 21-13 pada Senin, 2 Agustus 2021 di Musashino Forest Sport Plaza.

Dengan raihan ini, Indonesia mendapatkan satu medali emas, satu perak, dan tiga perunggu.

Baca Juga: Juara Olimpiade, Apriyani: Medali Emas Ini untuk Almarhum Orangtua Saya

Koleksi tersebut menempatkan Merah Putih di urutan 35 klasemen medali sementara pada 22.45 waktu setempat atau 20.45 WIB.

Anthony bersyukur bisa menjadi penyumbang medali bagi Indonesia. Total, bulutangkis meraih dua medali.

Selain perunggu Anthony, ganda putri Greysia Polii-Apriyani Rahayu mengukir sejarah besar dengan merengkuh keping emas usai menumbangkan Chen Aingchen-Jia Yifan (China) dengan skor 21-19, 21-15.

"Semalam sempat sulit tidur, terus saya mencoba menenangkan diri dengan berdoa. Puji Tuhan, saya bisa tampil dengan baik,” kata Anthony usai pertandingan, dilansir dari laman resmi Kementerian Pemuda dan Olahraga RI, kemenpora.go.id.

Medali perunggu Anthony memiliki arti spesial di sektor tunggal putra.

Setelah 17 tahun, Anthony tampil sebagai tunggal putra pertama yang mampu mempersembahkan medali lagi untuk Merah Putih.

Sejak Taufik Hidayat mendapat emas di Olimpiade 2004 Athena, belum ada lagi wakil dari tunggal putra yang bisa menjejak semifinal.

Anthony berterima kasih  kepada masyarakat Indonesia yang telah mendukungnya dalam dua pekan ini.

Baca Juga: RM BTS Pakai Sepeda Jadi Gambaran Perasaannya Dalam Lagu 'Bicycle'

Memang sulit, namun pemain berusia 24 tahun bersyukur bisa menyelesaikan pertandingan dengan baik.

Anthony menganggap pencapaiannya ini juga akan menjadi tolok ukur menjelang event-event penting yang akan dimainkan Anthony ke depannya.

"Sejak awal persiapan juga berusaha fokus dan tenang, berusaha untuk meminimalisasi kesalahan," ujar Anthony yang mengaku mengidolakan Taufik.

Anthony mengaku cukup sedih karena belum berhasil masuk final, namun ia merasa capaiannya di Olimpaide menjadi pembelajaran bagus.

Sebab, ia belajar bagaimana caranya mengatur pikiran mental, teknik, serta aspek-aspek  lainnya.

"Yang pasti, ada banyak yang harus ditingkatkan. Setelah tak berhasil maju ke final, saya mencoba dan berusaha bangkit. Laga ini juga berarti untuk saya karena saya ini menjadi medali terakhir dari bulutangkis yang diperebutkan Indonesia di Olimpiade Tokyo,” kata Anthony.

Lebih lanjut, Anthony mengatakan dukungan orangtua juga menjadi pelecut semangat.

Keluarga telah memotivasi dirinya agar tak sedih dari kekalahan di semifinal, melainkan harus fokus pada laga tersisa.

Baca Juga: Catat Sejarah, Air Mata Greysia Polii-Apriyani Rahayu Tumpah di Olimpiade Tokyo 2020

Mereka juga tak menyangka langkah di Tokyo bisa sampai merebut medali.

Disebutkan Anthony, inspirasinya terjun ke bulutangkis lantaran ia melihat Olimpiade.

Lalu, ia tebersit keinginan untuk bisa tampil di ajang olahraga paling bergengsi di dunia ini.

Kini, mimpi itu terwujud. Ia tak hanya tampil, namun juga pulang ke Tanah Air membawa medali. ***

Editor: Andi Penowo

Sumber: kemenpora.go.id


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah