Network
KARANGANYARNEWS-Rencana PT Kusuma Mulia Realty membangun hotel dan apartemen di pusat Kota Solo masih terkendala sengketa lahan yang belum tuntas.
Rencananya, PT Kusuma Mulia Realty akan membangun hotel sekaligus apartemen 28 lantai di kawasan Ngapemam di Jalan Slamet Riyadi, Solo.
Menurut Direktur PT Kusuma Mulia Realty, Cristiana Anggraeni, semua perizinan sudah dilakukan sejak lama dan akan disesuaikan dengan ketentuan baru.
"Kita berharap, pembangunan hotel dan apartemen itu sudah bisa berjalan di pertengahan tahun ini," kata Cristiana.
Meski lahan yang akan dibangun hotel diklaim milik Rudy Indijarto, tapi ada pihak lain yang juga mengklaim tanah SHM Nomer 346 Surakarta itu.
Terkait masalah sengketa lahan itu, Kuasa hukum PT Kusuma Mulia dari Kantor Hukum Awod and Partner, Awod mengatakan, saat ini di lahan yang direncanakan menjadi lokasi pembangunan hotel oleh PT Kusuma Mulia Realty, dimanfaatkan sebagai tempat parkir.
Namun sepengetahuannya, tanah tersebut masih milik Rudy Indijarto dan Niniek Kusumaningrum yang masih merupakan keluarga besar PT Kusuma Mulia. Menurut Awod, dari pihak keluarga Rudy masih memiliki sertifikat tanah tersebut.
"Bahkan tanah itu belum pernah dipindahtangankan, tidak pernah menjadi agunan dan diserahkan ke lihak ketiga lainnya. Jadi itu masih milik keluarga Rudy," kata dia.
Awal mula persoalan lahan ketika PT Kusuma Mulia terlibat dalam kasus pajak beberapa tahun lalu. Musibah itu disinyalir dimanfaatkan orang tidak lain.
Sehingga aset keluarga PT Kusuma Mulia turut dieksekusi dengan cara lelang. Meski putusan itu telah dibatalkan Mahkamah Agung (MA) tapi sampai sekarang Rudy tidak bisa memanfaatkan lahan itu untuk dibangun hotel.
