KARANGANYARNEWS - Peringatan Bulan Soekarno yang dilaksanakan di Desa Bergas Lor, Kecamatan Bregas, Kabupaten Semarang, monoreh kesan tersendiri bagi Gubernur Ganjar Pranowo.
Ada perisriwa tak terduga dalam acara yang digelar di tengah sawah, Selasa 28 Juni 2022. Seorang petani di sawah, seberang lokasi acara berdiri tegak sempurna saat sesi menyanyikan lagu Indonesia Raya, saat pembukaan acara.
Petani tadi tak mengira, diam-diam aksinya diperhatikan Gubernur Jawa Tengah yang berada di atas panggung.
Baca Juga: Bulan Bung Karno Ala Petani Bergas, Ini Penampakan Proklamator di Hamparan Padi
Lantas, seusai peserta acara mengumandangkan lagu Indonesia Raya, petani bernama Jumani dipanggil untuk naik ke atas panggung.
“Jarang sekali ada petani berdiri tegap sempurna saat menyanyi Indonesia Raya. Sini, Pak,” panggil Ganjar Pranowo.
Jumani pun bergegas berlari menuju panggung, yang berjarak sekitar 300 meter. Ia bersemangat melintasi area persawahan yang ditumbuhi padi.
Baca Juga: Karantina PMK Menjelang Idul Adha, Ganjar Pranowo: Berbasis Zona Lebih Efektif
“Tadi saya lihat berdiri tegap sempurna saat menyanyi Indonesia Raya, kenapa?” tanya orang nomor satu di Jawa Tengah itu.
Jumani yang masih bertopi besar itu dengan tegas menjawab, jika ia sangat suka mendengar lagu Indonesia Raya, sebagai lagu kebangsaan.
“Karena saya suka lagu Indonesia Raya, dan lagu ini, lagu kebangsaan. Apalagi saya lihat ada yang mengibarkan bendera merah putih,” terang Jumani.
Baca Juga: Anggarkan Kebencanaan 15 Prosen, Baznas Juga Gelar Pelatihan Relawan
Ganjar yang terkesan dengan sikap dan jawaban itu, akhirnya menawari hadiah kepada Jumani. Dan, Jumani meminta ingin dibangunkan embung.
“Petani hebat seperti ini, dikasih hadiah minta embung untuk kepentingan bersama bukan kepentingan pribadi. Ini hebat,” tegas Ganjar Pranowo.
Sebagaimana diberitakan KaranganyarNews.com sebelumnya, Peringatan Bulan Soekarno di Desa Bergas Lor bertempat di area persawahan.
Baca Juga: Diajak Menari Jaranan Ganjar, Kheisya Sukacita Dapat Hadiah Laptop
Menariknya, salah satu petak sawah bergambar Presiden pertama, Bung Karno dengan media tumbuhan padi. Selain itu, acara dimeriahkan sejumlah pementasan seni. Di antaranya, musik, geguritan, monolog dan tari gedruk. ***