Homili Minggu Palma, Romo Budi Haryana : Jangan-jangan Kita Seperti Orang Yerusalem, Berteriak Salibkan Dia

- 10 April 2022, 15:48 WIB
Misa Perayaan Minggu Palma di Gereja Katolik Wilayah Santo Yohanes Rasul Kebakkramat yang dipimpin Romo Paroki Santo Pius X Karanganyar, Robertus Tri Widodo, Minggu (10/4/2022).
Misa Perayaan Minggu Palma di Gereja Katolik Wilayah Santo Yohanes Rasul Kebakkramat yang dipimpin Romo Paroki Santo Pius X Karanganyar, Robertus Tri Widodo, Minggu (10/4/2022). /Dokumentasi Gisela/

KARANGANYARNEWS-Mengawali homili pada Misa Minggu Palma, 10 April 2022, Romo Robertus Budi Haryana Pr melantunkan tembang berjudul Panggung Sandiwara. Hingga tuntas, Romo Budi menyanyikan lagu ciptaan Ian Antono dan Ismail Marzuki tersebut.

Sementara itu dalam homili atau kotbahnya, Romo Budi Haryana minta umatnya yang hadir dalam misa di Gereja Paroki Santa Perawan Maria Permaisuri / Paroki Purbawardayan Solo untuk menjadikan Minggu Palma yang merupakan awal dari pekan suci sebagai sarana permenungan dan instropeksi diri.

"Sekali peristiwa, orang orang Yerusalem mengelu elukan Yesus ketika memasuki Kota Yerusalem dengan naik keledai. Dengan daun palma di tangan, orang orang Yerusalem itu berteriak teriak lihatlah Rajamu," kata Romo Budi Haryana mengutip bacaan Injil.

Namun siapa sangka, lanjut Romo Budi, empat hari kemudian orang orang itu berbalik berteriak salibkan Yesus, bunuh Dia. Petrus, salah satu dari 12 rasul dan murid kesayangan juga menyangkal Yesus hingga tiga kali. Lebih kejam lagi, Yudas Iskariot menjual Yesus.

Akibat desakan orang-orang Yerusalam, kata romo, Pilatus yang menjadi penguasa di negeri itu tidak mampu membela Yesus, meski dia tak sedikit pun menemukan kesalahan pada diri Yesus. Akhirnya Pilatus menyerahkan Yesus pada orang orang Yerusalem itu dan cuci tangan.

"Nah, kita sekarang yang ada di sini, apakah juga bagian dari orang-orang Yerusalem itu, seperti diceritakan dalam Injil. Atau jangan-jangan, kita justru menjadi provokator yang berteriak "salibkan dia", "bunuh dia", untuk saudara kita sendiri," kata Romo Budi Haryana

"Atau jangan-jangan, dalam mengikuti misa Minggu Palma ini, tak dapat hikmah apa-apa. Kita pulang dan tetap berbuat sesuka hati seperti yang dilakukan orang orang Yerusalem. Mari kita jadikan Minggu Palma ini sebagai sarana instropeksi hati kita," kata romo vikep Kevikepan Surakarta itu.

Seperti lagu Panggung Sandiwara yang dinyanyikan Ahmad Albar, lanjut Romo Budi, dunia ini memang panggung sandiwara. Ceritanya mudah berubah, ada peran wajar dan ada peran berpura pura.

"Tapi, mari kita ambil peran yang baik di dunia ini. Yesus mengajarkan kita untuk hidup sederhana. Meski raja, namun Yesus hanya naik keledai dan tidak naik kuda atau naik onta yang pada saat itu menjadi simbol kebesaran," kata Romo Budi.

Halaman:

Editor: Langgeng Widodo


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah