Komisioner Kompolnas Mohammad Dawam Ke Pesantren Al Mukmin Ngruki Sukoharjo Bahas Deradikalisasi

- 17 April 2022, 07:44 WIB
Kunjungan Komisioner Kompolnas Mohammad Dawam dan rombongan Ke Pesantren Al Mukmin Ngruki Sukoharjo, Kamis (14/4/2022).
Kunjungan Komisioner Kompolnas Mohammad Dawam dan rombongan Ke Pesantren Al Mukmin Ngruki Sukoharjo, Kamis (14/4/2022). /Humas Polda Jateng/

KARANGANYARNEWS-Komisioner Kompolnas Mohammad Dawam berkunjung ke Pesantren Al Mukmin Ngruki Sukoharjo, Kamis (14/4/2022).

Dalam silaturahmi itu, Gus Dawam bersama staff serta jajaran Polres Sukoharjo dan Polda Jateng. Rombongan diterima Direktur Pesantren, Ustadz Yahya bersama jajaran pengasuh di aula pesantren.

Silaturrahim dilakukan di sela kunjungan kerja anggota Kompolnas dalam rangka penelitian berjudul “Peran Polri Dalam Penerapan deradikalisasi Paham Ekstrem Keagamaan Perspektif Hak Asasi Manusia” di wilayah hukum Polda Jawa Tengah.

Hadir pula peneliti, Syaiful Arif, yang membawakan materi Pancasila. Secara panjang lebar dan detail, dia mengupas sejarah lahir Pancasila, 1 Juni hingga proses menjadi Falsafah Negara, 18 Agustus 1945 dalam Perspektif Agama. Sekaligus diskusi intensif oleh para peserta silaturrahim yang amat antusias.

Dalam kesempatan ini Mohammad Dawam mengingatkan, hubungan Agama dan Negara adalah hubungan simbiosis mutualisme, dua sisi mata uang yang tidak bisa dipisahkan. Menurut dia, pandangan itu mengacu pendapat Imam Al-Ghozali dalam Kitab Ihya’ Ulumuddin yang dijadikan rujukan Dr Yusuf Al-Qaradhawi.

“Ad-Diinu wal Mulku Tauamaani… agama dan kekuasaan/negara adalah kembaran atau dua sisi mata uang yang saling melengkapi, tidak bisa dipisahkan,"'uapnya.

Oleh karenanya, lanjut Dawam, Pancasila sebagai sebuah produk kesepakatan para pendiri bangsa harus sama-sama dikawal keberlangsungannya, aplikasi dan penerapannya dalam kehidupan berbangsa. Menolak kesepakatan dan perjanjian yang telah disepakati, maka hal itulah yang harus dihindari. Sebab penolakan perjanjian kesepakatan identik dengan bughat.

"Rasulullah juga mengajarkan kepada kita agar kita selalu merawat suatu perjanjian yang telah disepakati sebagaimana Perjanjian Madinah dan Perjanjian Hudaibiyah."

Ustadz Yahya sebagai pengasuh pesantren menanggapi positif kunjungan Kompolnas. Dia berharap, silaturrahim seperti ini bisa dilakukan seterusnya dan tidak terputus hanya sekali ini saja. "Mudah-mudahan silaturrahim ini tidak hanya sekali ini saja, dan bisa diteruskan selanjutnya," pungkas pria asal Demak itu.

Editor: Langgeng Widodo


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah