Ketua Boyolali Heritage Society (BHS), Kusworo menjelaskan ritual Ruwat Rawat lebih diutamakan teruntuk Prasasti Sarungga, kerap disebut juga Prasasti Wonosegoro.
Prasasti ini terletak di ladang milik warga Dusun Wonosegoro, Desa dan Kecamatan Cepogo. Pihaknya, pernah juga menggandeng mahasiswa arkeologi UGM untuk membantu alih aksara.
Baca Juga: Inovatif, Piket Siaga Erupsi Gunung Merapi Sambil Jaga Kedai Kopi
“Dalam penelitian tersebut dijelaskan Prasasti ditulis menggunakan aksara Jawa Kuno. Ada empat baris, sayangnya bait terakhir sudah tidak dapat terbaca,” kata Kusworo kepada awak media. ***