Peningkatan Ekspor Pertanian Dongkrak Kesejahteraan Petani

- 14 Agustus 2021, 23:50 WIB
Nilai ekspor pertanian pada dua tahun terakhir berhasil mendongkrak kesejahteraan petani. Ini ditunjukkan dengan nilai tukar petani yang terus membaik. (Foto Ilustrasi: Unsplash/Andy Li)
Nilai ekspor pertanian pada dua tahun terakhir berhasil mendongkrak kesejahteraan petani. Ini ditunjukkan dengan nilai tukar petani yang terus membaik. (Foto Ilustrasi: Unsplash/Andy Li) /

KARANGANYARNEWS - Sektor pertanian merupakan salah satu sektor yang mampu bertahan dari hantaman pandemi Covid-19, antara lain ditunjukkan dengan terus meningkatnya nilai ekspor pertanian pada dua tahun terakhir. Ekspor pertanian pada tahun 2020 mencapai Rp451,8 triliun, naik 15,79 persen dibandingkan tahun 2019 yang angkanya mencapai Rp390,16 triliun.

“Pada semester I tahun 2021 dari Januari sampai dengan Juni 2021, ekspor mencapai Rp282,86 triliun rupiah, naik 14,05 persen dibandingkan periode yang sama tahun 2020, yaitu sebesar Rp202,05 triliun,” ujar Presiden Joko Widodo saat melepas Merdeka Ekspor Pertanian Tahun 2021 secara virtual dari Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, pada Sabtu, 14 Agustus 2021.

Menurut Presiden, peningkatan ekspor komoditas pertanian tersebut turut berdampak pada peningkatan kesejahteraan petani. Hal tersebut antara lain ditunjukkan dengan nilai tukar petani yang terus membaik.

Baca Juga: Lansia Sebatang Kara Didera Kelumpuhan, Poniman Dievakuasi ke Panti Sosial

“Pada Juni 2020 nilai tukar petani berada di angka 99,60, secara konsisten meningkat hingga Desember 2020 mencapai 103,25 dan Juni 2021 mencapai 103,59. Menurut saya ini sebuah kabar yang baik yang bisa memacu semangat petani-petani kita untuk tetap produktif di masa pandemi,” jelas Presiden, dilansir dari laman resmi Presiden RI, presidenri.go.id.

Terkait dengan ekspor beras yang mulai dilakukan antara lain ke Arab Saudi, Presiden meminta jajarannya agar melakukan kalkulasi secara cermat sehingga stok beras untuk kebutuhan dalam negeri bisa tetap diamankan.

“Kalau memang dihitung betul beras kita ini berlebih dan mampu kita ekspor, ya ekspor saja. Tetapi, sekali lagi, dikalkulasi, dihitung bahwa benar-benar stok yang ada itu cukup untuk kebutuhan dalam negeri terlebih dahulu. Artinya, kebutuhan dalam negeri didahulukan, kalau hitung-hitungan ada sisa, silakan diekspor,” ungkapnya.

Pada kesempatan tersebut, Presiden juga meminta para kepala daerah untuk menggali potensi ekspor di daerahnya masing-masing. Presiden meminta agar komoditas-komoditas pertanian yang potensial untuk dikembangkan segera digarap.

Tak hanya itu, Presiden juga meminta agar petani diperkuat dengan akses permodalan, inovasi teknologi, dan pendampingan.

Halaman:

Editor: Andi Penowo

Sumber: presidenri.go.id


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah