Target 10.000 Unit Pertashop Tiga Tahun Ke Depan

- 23 Agustus 2021, 11:35 WIB
Pertashop Di Cangakan, Karanganyar Kota.
Pertashop Di Cangakan, Karanganyar Kota. /Langgeng Widodo/

KARANGANYARNEWS-Selain untuk memudahkan masyarakat dalam medapatkan bahan bakar minyak atau BBM, kata kata Menteri BUMN Erick Thohir, pembangunan Pertashop oleh PT Pertamina (Persero) juga bertujuan untuk membantu penciptaan lapangan kerja.

Dia menyebutkan, pembangunan 10.000 unit Pertashop menjadi target Pertamina dalam tiga tahun ke depan. Untuk mempercepat pencapaian target tersebut, Pertamina bekerja sama dengan pesantren, pengusaha lokal, dan pemerintah daerah.

"Kita membangun ekonomi yang seimbang. Dengan 10 ribu Pertashop ini, kalau masing-masing tiga pekerja, berarti ada 30 ribu pekerja yang tercipta secara langsung," kata Erick Thohir dalam keterangan tertulis Minggu (23/8/2021).

Hal itu dikatakan usai meninjau Pertashop di Desa Kapuan, Kecamatan Cepu, Kabupaten Blora Jawa Tengah bersama Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi didampingi Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati.

Pertashop Kapuan No 4P.58304 yang berjarak 200 meter dari Bandara Ngloram itu Pertashop perdana yang beroperasi di Blora. Hingga saat ini, outlet tersebut dapat menyalurkan rata-rata 400 liter per hari bagi warga yang umumnya berprofesi sebagai petani dan pedagang.

Pjs Senior Vice President Pertamina Fajriyah Usman mengungkapkan, hingga kini ada 2.901 Pertashop tersebar di seluruh wilayah Indonesia yang sudah dan siap beroperasi untuk menghadirkan energi.

Di wilayah Regional Jawa Bagian Tengah, ada 443 Pertashop yang berada di Provinsi Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Dengan kehadiran Pertashop yang lebih dekat dengan masyarakat, kata dia, dapat membantu meningkatkan taraf perekonomian masyarakat.

“Masyarakat di pedesaan yang mayoritas profesinya adalah petani, nelayan, pedagang dan lainnya kini tidak perlu menempuh perjalanan jauh keluar desa untuk mengisi BBM di SPBU, karena kualitas dan harga bahan bakar yang dihadirkan di Pertshop dijamin setara dengan SPBU,” ujarnya.

Dikatakan, Pertamina mengusung program one village one outlet atau OVOO setiap desa atau kecamatan memiliki setidaknya satu lembaga penyalur BBM maupun elpiji. “Kami membuka peluang investasi bagi para pengusaha untuk mengelola SPBU mini atau Pertashop, yang tentu nilai investasinya lebih rendah dari SPBU reguler dan bisnisnya sangat menjanjikan,” tandasnya.

Editor: Langgeng Widodo

Sumber: Antara


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x