Road to SGS 2021, BI Solo Kampanye ADIPATI QRIS di Kampung Batik Laweyan

- 22 September 2021, 06:14 WIB
Wali Kota Surakarta Gibran Rakabuming Raka bersama Ketua Kadin Kota Solo Gareng S Haryanto dan Kepala Perwakilan Bank Indonesia Solo Nugroho Joko Prastowo saat peluncuran ADIPATI QRIS di Kampung Batik Laweyan.
Wali Kota Surakarta Gibran Rakabuming Raka bersama Ketua Kadin Kota Solo Gareng S Haryanto dan Kepala Perwakilan Bank Indonesia Solo Nugroho Joko Prastowo saat peluncuran ADIPATI QRIS di Kampung Batik Laweyan. /Langgeng Widodo/

KARANGANYARNEWS-Jelang perhelatan tahunan Solo Great Sale 2021, Kadin Kota Surakarta bersama dengan Bank Indonesia Solo dan Pemerintah Kota Surakarta kembali memperkenalkan sistem pembayaran ADIPATI QRIS.

Bertempat di Batik Pria Tampan, Kampung Batik Laweyan, baru-baru ini, kembali diperkenalkan ADIPATI QRIS atau Akselerasi DIgitalisasi PembAyaran TerkIni Menggunakan QRIS (Quick Response Code Indonesian Standard) yang akan menjadi andalan dalam program digitalisasi pembayaran selama gelaran Solo Great Sale (SGS) 2021.

Turut hadir dalam launching ADIPATI QRIS kali ini yakni Wali Kota Surakarta Gibran Rakabuming Raka, Ketua Kadin Kota Solo Gareng S Haryanto, Ketua Panitia SGS 2021 Farid Sunarto, serta Kepala Perwakilan Bank Indonesia Solo Nugroho Joko Prastowo.

Launching ADIPATI QRIS ini menjadi kali ketiga kampanye pre-event SGS 2021. Kampanye kali ini menyasar para pelaku UMKM, setelah dua sebelumnya digelar di Pasar Gede untuk pasar tradisional dan Paragon Mall untuk pasar modern.

Menurut Nugroho Joko Prastowo kegiatan pre-event tersebut untuk menggemakan semangat Solo Great Sale 2021 sebagai bagian dari upaya percepatan pemulihan ekonomi Kota Solo dan sekitarnya di tengah masa pandemi.

"Ini berbeda karena kita harus melangkah kepada upaya digitalisasi. Karena kita berada di tengah pandemi, SGS kali ini beda dengan sebelumnya sehingga cara penjualannya, cara pembayarannya pun harus digital. Untuk itu kita mengkampanyekan menggunakan pembayaran secara digital nontunai," ujarnya.

"Nanti juga akan ada sharing bagaimana cara penjualan secara online, tidak hanya domestik namun juga ekspor. Karena begitu (produk) ditaruh di website, di e-commerce, maka custumer-nya sudah lintas batas. Tidak hanya domestik namun juga internasional," lanjut dia.

Sementara itu, Ketua Kadin Kota Solo Gareng S Haryanto menyampaikan bahwa meski digelar di tengah situasi pandemi, SGS 2021 menargetkan transaksi total mencapai Rp 800 miliar dengan target tenan sebanyak 20.000 tenan. "Karena itu kami mohon dorongannya, khususnya dari Batik Laweyan dan Kauman, UMKM semuanya bisa ikut meramaikan dan menyukseskan SGS 2021," ungkapnya.

Pemilihan Kampung Batik Laweyan sebagai lokasi peluncuran ADIPATI QRIS selain di tempat tersebut banyak terdapat pelaku UMKM, juga lantaran batik sebagai salah satu ikon Kota Solo. "Selain itu tempatnya sangat klasik, tidak seperti di mall. Sehingga ada pendekatan tersendiri supaya banyak tenan atau pengusaha batik yang menggunakan pembayaran nontunai," kata Ketua Panitia SGS 2021, Farid Sunarto.

Halaman:

Editor: Langgeng Widodo


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x