Omset Pengrajin Gerabah Anjlok 50 %, Pemkab Kesulitan Kucurkan Bantuan

- 24 September 2021, 17:49 WIB
Aneka produk Novi, 30 tahun pengrajin gerabah di Desa Pager Jurang, Kecamatan Bayat, Kabupaten Klaten
Aneka produk Novi, 30 tahun pengrajin gerabah di Desa Pager Jurang, Kecamatan Bayat, Kabupaten Klaten /Kustawa Esye/

KARANGANYARNEWS – Pengrajin Gerabah di Bayat mengeluhkan makin anjloknya omset penjualan, sementara Pemkab Klaten kesulitan mengucurkan bantuan modal, karena anggarannya direfocusing.  

Makin anjloknya omset penjualan produk hingga 50%, menurut pengrajin gerabah di Desa Pager Jurang, Kecamataan Bayat, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah, sudah mereka rasakan selama dua tahun terakir.

Penyebab utamanya karena terdambak pandemi Covid-19,” kata Novi,  30  tahun pengrajin gerabah di Rt 02 Rw 03 Desa Pager Jurang, kepada awak media di rumahnya yang sekaligus tempat penjualan produk kerajinannya.

Dijelaskan, usahan yang ditekunia hingga saat ini merupakan home industri turun menurun dari orang tuanya, dirintis sejak 2006 lalu. Dapat bertahan hingga saat ini, lantaran Novi berekspensi dari pangsa pasar tradisional ke pasan online.

“Kami menjajaki pemasaran online tahun 2019. Dulu usaha gerabah ini warisan orang tua, tahun 2021 kami membuka usaha sendiri. Produk kami seperti pot, panci, wajan, dan piring,” terang Novi.  

Karena terdampak pandemi Covid-19, omset penjualan maupun pendapatannya menurun drastis hingga 50 %. Sebelum terdampak corona, menurutnya pangsa pasar produk kerajinannya ke Jawa Timur dan Jawa Barat.

Diantaranya Cirebon, Jakarta bahkan sampai Riau. Umumnya produk yang paling diminati, perabotan rumah tangga. Disinggung bahan baku produknya, Novi mengaku lebih memanfaatkan tanah asli Bayat. Hal itu dikarenakan, kualitas  yang lebih baik untuk bahan baku gerabah.

“Kami menggunakan bahan khusus, campuran tiga jenis tanah yang ada di Bayat. Tanah di sini unik, kualitas lebih kuat. Warnanya juga lebih bagus dibandingkan tanah dari daerah lain,” kata dia.

Diceritakan juga, sampai saat ini pangsa pasar produk yang masih baik adalah pot bunga atau untuk tanaman hias. Bahkan, omsetnya terus naik hingga pihaknya kekurangan stok.

Halaman:

Editor: Kustawa Esye


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x